nasional

Mendiktisaintek Sebut Gen Z Mental Tempe dan Suka Mengeluh, Peneliti ISEAS: Generasi Anda Doyan Korupsi!

Jumat, 10 Oktober 2025 | 19:30 WIB
Mendiktisaintek sebut gen Z mental tempe (unsplash.com)

KONTEKS.CO.ID - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, melontarkan kritik tajam terhadap mentalitas generasi muda Indonesia saat ini.

Ia menilai Gen Z cenderung memiliki "mental tempe", mudah menyerah, dan lebih memilih mengeluh di media sosial ketimbang bekerja keras saat menghadapi tantangan.

Pernyataan ini disampaikannya saat memberikan motivasi di acara Sekolah Unggulan MH Thamrin, Cipayung, Jakarta Timur, pada Rabu, 8 Oktober 2025.

Baca Juga: Ranking FIFA Terbaru: Indonesia Terancam Disalip Malaysia!

“Jadi jangan pernah menyerah. Pasti ada jalan. Nah kalau sekarang saya lihat banyak anak-anak muda terutama, kalau gak kekejar keinginannya, nulisnya di medsos. Bukan cari-cari jalan gitu. Bukan kerja, bukan apa gitu,” kritik Brian.

Ia menyayangkan sikap banyak anak muda yang dinilainya kurang memiliki semangat dan daya juang dalam meraih cita-cita.

Menurutnya, alih-alih mencari solusi, mereka lebih sering curhat di media sosial, sebuah mentalitas yang membuat mereka mudah menyerah.

Pernyataan Mendiktisaintek ini sontak menuai sorotan dan mendapat respons satir yang keras dari Made Supriatma, seorang peneliti dari ISEAS Yusof-Ishak Institute.

Baca Juga: Soal Audit Total Operasional Tambang PT Freeport, Ini Kata Menteri Bahlil

Made Supriatma menilai bahwa pandangan Menteri Brian sangat mewakili generasi "Milenial Orde Baru" yang tumbuh besar di era Soeharto.

Menurutnya, generasi ini penuh dengan kontradiksi yang ironis. "Mendikti ini sangat mewakili Gen Orba Millenial dalam melihat anak-anak muda jaman sekarang. Dia bilang Gen Z itu mental tempe, gampang nyerah dan suka mengeluh. Terus disautin sama anak-anak Gen Z, 'Gen lo noh doyan korupsi!'," tulis Made.

Ia menyindir generasinya sendiri sebagai generasi nyolong tapi gak bersalah. Menurutnya, generasi ini diajari untuk taat beragama, namun di saat yang sama tidak mengetahui batas antara hak milik pribadi dan umum.

Baca Juga: Guru Besar Unpad Sebut Pendapatan Masyarakat Adat Berpotensi Lebih Tinggi dari UMR

Ia menambahkan bahwa budaya menyuap untuk keluar dari masalah hukum juga merupakan bagian dari karakter generasinya.

Halaman:

Tags

Terkini