KONTEKS.CO.ID - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan menilai pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) wujud terjalinnya komunikasi dan hubungan baik antara Prabowo dengan presiden sebelumnya merupakan hal positif yang perlu dipelihara.
“Bagus kalau presiden dengan mantan presiden bertemu, pemimpin guyub,” ujar Luhut saat ditemui di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu, 5 Oktober 2025.
Kendati demikian, Luhut tidak merinci topik yang dibahas dalam pertemuan kedua tokoh tersebut. Ia hanya menyebutkan ada banyak hal yang diperbincangkan, dan berharap kekompakan Prabowo serta Jokowi tetap terjaga.
Baca Juga: Bubaran HUT ke-80 TNI Bikin Jalan Juanda Macet, Transjakarta Terlambat Datang
“Ohh saya enggak tahu, tapi saya pikir mereka berdua kan pemimpin. Pemimpin dan mantan pemimpin itu ada yang mereka bicarakan. Jadi kita doakan semua kompak,” ujar Luhut.
Istana melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi telah mengungkapkan isi pertemuan Prabowo dan Jokowi di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 4 Oktober 2025.
"Banyak (yang dibahas). Yang pertama, memang silaturahmi di antara dua pemimpin, Presiden ke-7 dan Presiden ke-8," kata Prasetyo saat perayaan HUT TNI ke-80 di Monas.
Pertemuan antara Prabowo dan Jokowi secara empat mata itu berlangsung selama dua jam.
Jokowi, kata dia, memberi masukan kepada Prabowo. Namun, tak jelas apa masukan yang dimaksud.
Baca Juga: Penumpang KRL Berjubel di Stasiun Juanda, Petugas KAI Terapkan Buka Tutup
"Tentu banyak hal yang dipercakapkan mengenai masalah-masalah kebangsaan. Termasuk memberikan masukan ke depan sebaiknya seperti apa untuk beberapa hal," imbuh Prasetyo.***