nasional

Prabowo Sampaikan Belasungkawa Korban Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Rabu, 1 Oktober 2025 | 17:08 WIB
Presiden Prabowo Subianto sampaikan belasungkawa kepada korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur (Foto: BMPI Setpres RI)

KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa mendalam kepada para korban dan keluarga santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang tertimpa musibah ambruknya bangunan musala di kompleks pesantren.

Ucapan duka tersebut disampaikan melalui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, yang ditugaskan langsung Presiden untuk meninjau lokasi kejadian.

“Kehadiran kami ke sini merupakan perintah langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto yang sekaligus menitipkan belasungkawa khususnya bagi keluarga korban, semoga tegar dan diberikan kesabaran,” ungkap Suharyanto, Rabu, 1 Oktober 2025.

Baca Juga: Momen Prabowo Khusyuk Berdoa di Sumur Maut Lubang Buaya Usai Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila

Dalam kunjungannya, Suharyanto didampingi Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI M. Syafii, Sekda Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, serta kemudian Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Rombongan meninjau kondisi gedung empat lantai yang runtuh, yang menurut dugaan sementara dipicu kegagalan konstruksi.

Ia menjelaskan, tim SAR gabungan saat ini masih berupaya mengevakuasi puluhan santri yang tercatat belum ditemukan. Berdasarkan data absensi, sekitar 91 santri diduga masih berada di bawah reruntuhan.

Tantangan terbesar adalah struktur bangunan yang rapuh sehingga tidak memungkinkan penggunaan alat berat, terlebih terdapat indikasi enam santri masih hidup.

Karena itu, strategi penyelamatan difokuskan pada penggalian manual untuk membuka jalur aman, sekaligus memungkinkan pasokan oksigen dan logistik darurat kepada korban yang diyakini bertahan.

Baca Juga: Saat Prabowo Sebut Anies Bantu Kemenangannya di Pilpres 2024 Usai Kalah 4 Kali: Saya Nggak Dendam

“Evakuasi korban yang sudah dinyatakan tidak bernyawa itu nanti setelah kita yakin bahwa yang masih hidup itu bisa diselamatkan,” terangnya.

Usai memantau operasi penyelamatan, Kepala BNPB dan Kepala Basarnas berdialog dengan keluarga santri di aula kampus terdekat. Mereka mendengarkan aspirasi, harapan, serta keluhan keluarga korban yang cemas menunggu kabar.

BNPB menegaskan, pemerintah pusat melalui koordinasi Basarnas akan terus memaksimalkan upaya pencarian dan pertolongan. Operasi ini melibatkan BPBD, Damkar, Dinas Sosial, Tagana, Dinas PU-SDA, PMI, TNI, Polri, Baznas, hingga relawan SAR.

Halaman:

Tags

Terkini