nasional

Akui Ada Kekurangan, Prabowo Klaim Penerima Manfaat MBG Tembus 30 Juta

Selasa, 30 September 2025 | 07:54 WIB
Presiden Prabowo Subianto minta alat cuci ompreng dilengkapi ultraviolet (Foto: Instagram/@prabowo)

KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah memberikan dampak signifikan, baik bagi kesehatan masyarakat maupun bagi perekonomian rakyat.

Dalam waktu kurang dari satu tahun sejak dijalankan, program ini sudah menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat, terutama anak-anak sekolah dan ibu hamil.

“Dalam 11 bulan kita telah membuktikan dengan iktikad yang baik, dengan tujuan yang baik, dengan hati yang ikhlas, dengan cinta Tanah Air dan cinta rakyat, kita bisa berbuat banyak. Kita telah menyelamatkan minimal Rp300 triliun rupiah. Rp300 triliun inilah yang kita pakai untuk makan bergizi gratis,” ujar Presiden, Senin, 30 September 2025.

Baca Juga: Perketat Protokol Kebersihan MBG, Prabowo: Alat Cuci Ompreng Harus Dilengkapi Ultraviolet

Meski mengakui masih ada sejumlah kendala teknis di lapangan, termasuk kasus keracunan makanan, Kepala Negara menegaskan bahwa jumlahnya sangat kecil jika dibandingkan dengan skala program. Ia mencatat tingkat penyimpangan hanya sekitar 0,00017 persen dari total distribusi.

“Ini tidak membuat bahwa kita puas dengan itu, tapi namanya usaha manusia yang demikian besar, yang belum pernah dilaksanakan, saya kira dalam sejarah dunia,” paparnya.

Ia kemudian membandingkan dengan pengalaman Brasil, yang membutuhkan 11 tahun untuk menjangkau 40 juta penerima manfaat. Indonesia, klaimnya, mampu mencapai 30 juta hanya dalam waktu 11 bulan.

“Ada kekurangan? Ada. Tapi manfaatnya sangat-sangat besar. Banyak elite tidak menyadari bahwa masih ada rakyat kita yang makan nasi hanya dengan garam. Kini kita bisa memberi sesuatu yang mereka butuhkan,” terang Prabowo.

Baca Juga: Marak Keracunan, MBG Dinilai Lebih Efektif Dikelola Komite dan Kantin Sekolah, Ini Keunggulannya

Lebih dari sekadar menyehatkan masyarakat, MBG menurutnya juga menjadi mesin penggerak ekonomi desa.

Bahan pangan yang dipakai berasal dari petani, nelayan, dan peternak lokal, sehingga membuka pasar baru yang lebih terjamin.

“Dengan program makan bergizi ini menjadi strategis, menjadi sesuatu yang di luar ekspektasi kita. Ternyata dengan makan bergizi ini kita bisa menciptakan lapangan di awal tahun depan, Januari-Februari, 1,5 juta lapangan kerja baru. Kita telah berhasil menghidupkan ekonomi rakyat, bahwa tiap hari kita butuh telur, kita butuh sayur, kita butuh ikan, kita butuh ayam, kita butuh bahan-bahan dari kampung-kampung itu sendiri, dari kecamatan-kecamatan itu sendiri,” bebernya lagi.

Baca Juga: Pemerintah Beri Insentif Rp100 Ribu per Hari untuk Guru Pengawas MBG, Diutamakan yang Honorer

Halaman:

Tags

Terkini