KONTEKS.CO.ID - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurahman mengapresiasi keberhasilan Lapas IIA Garut melaksanakan ekspor perdana produk coir shade atau kanopi peneduh ke pasar Eropa tepatnya Spanyol.
"Ini contoh yang layak ditiru dan perlu terus didorong agar pasarnya semakin luas," ujar Menteri Maman saat memimpin pelepasan ekspor coir shade di Lapas IIA Garut, Jawa Barat, Kamis, 25 September 2025.
Lapas IIA Garut sukses mengekspor satu mobil kontainer berisi ribuan lembar coir shade ke Spanyol. Produk tersebut telah diekspor dua kali sebulan dengan total keuntungan mencapai Rp800 juta.
Baca Juga: KPK Siap Tindaklanjuti Permintaan Hakim, Hadirkan Bobby Nasution di Persidangan
Produk coir shade dibuat dari olahan limbah sabut kelapa oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Mereka juga memproduksi olahan lain seperti pergola, diagonal, triangle, roll binder, dan pot tanaman. Produk-produk itu telah dipasarkan ke Prancis, Korea, dan Spanyol.
Maman menyatakan, pencapaian tersebut menjadikan Lapas IIA Garut sebagai salah satu sentra ekosistem sabut kelapa. Sementara produk yang dihasilkan menjadi ikon hilirisasi kelapa dalam pemasyarakatan.
"Warga binaan mendapat suplai dari petani sekitar Garut. Lalu, produknya diproses di lapas. Mereka memilih bahan, menjahit, dan mengemas," ujar Maman.
Baca Juga: KPK Telisik Pertemuan Eks Bendum Amphuri dengan Yaqut
Menteri UMKM menambahkan, olahan limbah sabut kelapa tak hanya menguntungkan pihak lapas tapi juga menjadi sumber penghasilan bagi warga binaan yang terlibat dalam proses produksinya.
Para WBP akan mendapatkan upah dari produksi kerajinan sabut kelapa. Mereka juga menerima tambahan remisi karena berkelakuan baik.
Maman menekankan pemerintah siap hadir untuk memperluas akses pasar produk coir shade buatan Lapas IIA Garut ke luar negeri.
Baca Juga: Dulu PPP 'Tersesat' oleh Sinyal Rumit Jokowi, Kini Kuncinya Baca Arah Terbuka Prabowo