KONTEKS.CO.ID - Perseteruan panas antara Ferry Irwandi, influencer sekaligus CEO Malaka Project, dengan grafolog terkemuka Gusti Aju Dewi, jadi bahan perbincangan hangat di media sosial.
Bermula dari tuduhan manipulasi video penangkapan anggota TNI oleh Brimob, kini seteru keduanya makin tajam dan menyeret opini publik ke ranah akademik.
Ferry dengan tegas membantah tuduhan Gusti. “Berhari-hari saya difitnah oleh @gustiajudewi dan @anakjaksel.ai bahwa saya menambahkan kalimat ‘bukan cuma saya’ di iNews,” tulis Ferry melalui akun Instagram @irwandiferry pada Minggu, 14 September 2025.
Fitnah Video TNI yang Jadi Pemicu
Menurut Ferry, tuduhan tersebut tidak hanya disebarkan oleh Gusti, tetapi juga ikut dipopulerkan lewat podcast "Bukan Kaleng Kaleng". Merasa dirugikan, ia pun balik menantang Gusti untuk membuktikan klaimnya.
“Sekaranglah saat yang tepat, apakah anda masih tidak mendengar kalimat ‘bukan cuma saya’, @gustiajudewi? Kalau masih tidak mendengar, berarti ada yang bermasalah di kepala anda,” tegas Ferry dalam unggahan itu.
Perseteruan ini sontak menyedot perhatian publik, yang tak hanya fokus pada kasus fitnah, tetapi juga pada latar belakang pendidikan masing-masing tokoh.
Baca Juga: Primetime Emmy Awards 2025: Adolescence Mendominasi, The Pitt Ungguli Favorit, Panggung Penuh Pesan
Jejak Akademik Ferry Irwandi
Ferry dikenal sebagai sosok kritis dengan latar pendidikan di bidang akuntansi dan manajemen. Ia merupakan alumnus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) sebelum melanjutkan Magister di Central Queensland University, Australia.
Kini, pada 2025, Ferry sedang menempuh studi doktoral (S3) di Monash University, salah satu kampus riset ternama dunia.
Ia juga pernah berkarier sebagai pegawai Kementerian Keuangan sebelum memilih jalur berbeda sebagai content creator melalui Malaka Project.
Baca Juga: Ini Dia Pelaku Penembakan Zetro Leonardo Purba plus Motif Pembunuhan Geng Sadis Los Maleantes
Gusti Aju Dewi dan Grafologi Modern
Berbeda dengan Ferry, Gusti Aju Dewi menapaki jalur unik sebagai pionir grafologi di Indonesia.