KONTEKS.CO.ID – Penasihat senior Lab 45, Andi Widjajanto, mengatakan bahwa intelijen Pemerintahan Prabowo bobol sehingga angsa hitam terbang lagi sehingga demonstrasi akhir Agustus 2025 anarkistis.
Andi dalam siniar Gaspol dilansir pada Minggu, 14 September 2025, menyampaikan, dalam komunitas intelijen, kegagalan intel megangisipasi hal-hal terburuk adalah angsa hitam terbang.
"Kalau dalam bahasa komunitas intelijen, pastikan angsa hitamnya enggak terbang lagi. Bunuh angsa hitamnya sebelum dia terbang lagi. Kalau bahasa intelijen ini angsa hitam terbang. Skenario terburuk pecah," ujarnya.
Baca Juga: Lab 45 Ungkap Fenomena Glitch di Medsos Sebelum Beberapa Gedung DPR Dibakar
Ia menyampaikan, terbangnya angsa hitam pada aksi demonatrasi akhir bulan kemarin yang merenggut sejumlah nyawa serta rusaknya berbagaj fasilitas umum dan pembakaran beberapa gedung DPRD karena intelijen gagal mengangintisipasi.
"Angsa hitam terbang sudah kegagalan intelijen. Ya, tugas intelijen itu menghadirkan angsa hitam bilang ke presiden," ujarnya.
Intelijen harusnya sudah dapat informasi bahwa akan ada angsa hitam atau skenario terburuk dalam aksi demonstrasi pada 25 sampai dengan 31 Agustus 2025.
"Tugas kami membunuh angsa hitam itu kemarin 25 sampai 31 Agustus, angsa hitamnya mucul, terbang. Enggak berhasil dibunuh," ujarnya.
Ia menegaskan, kegagalan membunuh angsa hitam tersebut merupakan kegagalan intelijen. Menurutnya, kegagalan ini harus dievaluasi dan diperbaiki agar tidak kembali terjadi.
"Kegagalan intel itu harus segera ya ditebus, ya dengan kemudian memastikan skenario ini enggak berulang," ucapnya.***