KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo disebut telah menyetujui pembentukan tim investigasi independen untuk mengusut tuntas demonstrasi berujung ricuh pada Agustus 2025 lalu.
Hal tersebut disampaikan eks Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin usai bertemu dengan Prabowo di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Kamis, 11 September 2025.
Pertemuan dengan Prabowo selama kurang lebih 3 jam itu digelar bersama sejumlah tokoh lintas agama yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB).
Baca Juga: Kronologi Ledakan di Pondok Cabe Pamulang Versi Warga
"Perlu dibentuk komisi investigasi independen terkait dengan kejadian prahara Agustus beberapa waktu lalu yang menimbulkan jumlah korban jiwa, korban kekerasan, luka-luka yang cukup banyak,” ujar Lukman dalam jumpa pers usai bertemu dengan Prabowo.
"Presiden menyetujui pembentukan itu dan detailnya tentu nanti pihak Istana akan menyampaikan bagaimana formatnya,” imbuhnya.
GNB, kata Lukman, juga mendesak pembebasan pada pelajar, aktivis, dan lainnya yang ditahan saat demo.
Baca Juga: Gus Ulil: Demokrasi di Indonesia Sudah Kebablasan, Politik Uang dan Selebriti Rusak Parlemen
"Kami menyampaikan tuntutan bahwa adik-adik kita, anak-anak kita, para aktivis, para mahasiswa, bahkan pelajar yang saat ini masih ditahan di sejumlah kota di Tanah Air untuk segera dibebaskan,” katanya.
Menurut Lukman, penahanan bisa menghambat proses pendidikan yang sedang ditempuh masing-masing.
Kata Lukman, tuntutan yang dibawa GNB pada Prabowo sebagian besar adalah dari sejumlah kalangan, selain 17+8 Tuntutan Rakyat.
Baca Juga: Zita Anjani Anak Siapa? Viral karena Bikin Kecewa Panitia Magpar Unpad 2025
"Prinsipnya, ada sejumlah tuntutan yang terkait dengan reformasi di bidang ekonomi, politik, hukum HAM, dan pertahanan keamanan secara keseluruhan yang hakikatnya adalah tuntutan dari sejumlah kalangan,” tuturnya.