nasional

Bensin Shell dan BP Makin Langka di Banyak SPBU, Pembatasan Impor Jadi Penyebab, Ini Faktanya

Kamis, 4 September 2025 | 17:40 WIB
Tampak pengendara motor antre panjang di salah satu SPBU Shell menyusul kasus dugaan korupsi Pertalite dioplos jadi Pertamax. (X.com @MakanMasak)

KONTEKS.CO.ID - SPBU Shell Plc dan BP Plc di Indonesia mengalami kekurangan pasokan bahan bakar setelah impor dibatasi.

Tiga jenis bensin yang dijual Shell di Indonesia tidak tersedia di sejumlah lokasi hingga pemberitahuan lebih lanjut, menurut pernyataan di situs resmi perusahaan.

Shell, yang hanya menguasai sebagian kecil pangsa pasar BBM di Indonesia, menyatakan tengah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM untuk memastikan ketersediaan pasokan.

Baca Juga: Pemerintah Menaikkan Kuota Impor BBM Swasta, Shell Fokus Ubah Arah Bisnis Global

Impor bensin Indonesia yang diatur melalui kuota pemerintah turun 22 persen secara tahunan pada akhir Agustus, menurut data Kpler.

Meski Indonesia memproduksi sebagian minyak mentah dari ladang domestik, negara ini masih menjadi importir minyak bersih karena keterbatasan kapasitas kilang.

Dengan begitu sejumlah produk minyak harus didatangkan dari luar negeri.

Baca Juga: Stok BBM Shell Habis di Sejumlah SPBU, Belum Ada Solusi Konkret

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan perusahaan swasta telah mengajukan permintaan kuota lebih besar, seperti dikutip Kompas dari wawancara dengannya.

Ia juga mendorong perusahaan-perusahaan tersebut membeli pasokan dari PT Pertamina (Persero), yang mendominasi penjualan ritel bensin di Indonesia.

Sementara, volume dan frekuensi pengadaan bensin impor oleh Pertamina untuk sisa tahun ini melonjak dalam dua pekan terakhir, menurut dokumen tender yang dihimpun Bloomberg.

Baca Juga: Perbandingan Harga BBM Pertamina, Vivo, Shell, Siapa Termurah?

SPBU dengan merek BP juga mengalami kelangkaan beberapa produk, dengan sekitar 50 SPBU dengan merek ada BP di Indonesia, menurut dokumen perusahaan.

Awal tahun ini, Shell sepakat menjual jaringan SPBU dan operasi distribusi bahan bakarnya di Indonesia kepada perusahaan patungan antara Citadel Pacific Ltd. asal Filipina dan Sefas Group.***

Tags

Terkini