KONTEKS.CO.ID – Dalam beberapa hari terakhir sejak akhir pekan kemarin, negara dalam keadaan genting. Di mana aksi demo banyak yang berujung ricuh bahkan bentrok dan penjarahan.
Namun ada sosok yang dirasakan hilang. Biasanya, yang bersangkutan selalu hadir di saat Indonesia dirasakan tengah bermasalah.
Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, pun mencari sosok yang satu ini.
Baca Juga: Nyaris Batal, Antony Resmi Berseragam Real Betis
Uchok Sky Khadafi mengatakan, langkah sejumlah partai politik menonaktifkan kadernya di DPR harus diikuti dengan langkah tegas Presiden Prabowo Subianto.
Publik menunggu keberanian Presiden melakukan pembersihan atau pencopotan sejumlah pembantunya di Kabinet Merah Putih.
“Ini wajib dilakukan karena banyak permintaan masyarakat agar segera mencopot Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Mendagri Tito Karnavian, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Kalau Prabowo tidak melakukan bersih-bersih berarti Prabowo bukan dambaan publik,” ungkap Uchok, mengutip Selasa 2 September 2025.
Baca Juga: Ajukan 6 Tuntutan, Perkumpulan Aktivis 98 Tegaskan Perjuangan Belum Selesai!
Uchok juga mempertanyakan sikap politisi Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Sikapnya kali ini tidak seperti menjadi kebiasaannya.
Dia menilai, Dasco biasanya vokal dalam merespons dinamika politik. Tetapi untuk perkara kali ini tampak berbeda, yakni diam seribu bahasa di saat demonstrasi makin masif.
“Biasa Dasco bernyanyi merdu bisa menuntaskan persoalan bangsa dalam hitungan jam. Kok tiba-tiba menghilang ditelan hiruk-pikuk isu kemarahan rakyat kepada DPR,” kritiknya.
Baca Juga: Personel Grup Legendaris Bimbo, Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah Meninggal Dunia
Sementara, sejumlah parpol sudah bersikap dengan menonaktifkan sejumlah kadernya dari keanggotaan DPR.
Partai NasDem memutuskan menonaktifkan kadernya, Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, dari Fraksi NasDem DPR dan sudah berlaku efektif mulai Senin 1 September 2025.