nasional

Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Warganet Sebut-Sebut Eko Patrio dan Uya Kuya di Media Sosial

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 21:20 WIB
Eko Patrio punya rumah yang mewah. (Instagram @ekopatriosuper)

 

KONTEKS.CO.ID - Pada Sabtu sore, 30 Agustus 2025, rumah politisi Ahmad Sahroni yang terletak di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, digeruduk oleh sekelompok massa.

Kejadian ini terjadi setelah beredar kabar mengenai ketidakpuasan masyarakat yang memuncak terhadap sejumlah tokoh publik. Ahmad Sahroni, yang saat itu sedang berada di Singapura, tentu tidak dapat langsung menghadapi situasi tersebut.

Aksi massa ini cukup mengejutkan, mengingat Sahroni bukanlah satu-satunya tokoh yang menjadi sasaran. Bahkan, seruan untuk menyerang rumah Eko Patrio juga muncul di media sosial, terutama di TikTok dan X.

Baca Juga: Reaksi Kapolri Listyo Sigit Terkait Isu Mundur Menyusul Kerusuhan dan Kematian Driver Ojol

Warganet Sebut Eko Patrio Bisa Jadi Sasaran Selanjutnya

Tak hanya di TikTok, warganet di Twitter pun ramai membahas kemungkinan bahwa rumah komedian Eko Patrio bisa menjadi sasaran berikutnya.

"Setelah rumah Sahroni, Eko Patrio pasti akan jadi target berikutnya," ujar seorang warganet dalam sebuah cuitan yang mendapat banyak perhatian.

Banyak yang menilai bahwa protes terhadap tokoh-tokoh publik semakin meningkat, dan tidak hanya terbatas pada satu individu saja.

Sementara itu, Eko Patrio diketahui tengah berada di China pada saat kejadian ini berlangsung, sehingga rumahnya pun belum sempat didatangi massa seperti halnya Sahroni.

Baca Juga: Harta Ahmad Sahroni, Koleksi Properti dan Mobil Mewah yang Terungkap usai Rumah Dijarah Massa

Apa Penyebab Aksi Massa Ini?

Aksi massa yang menargetkan rumah para tokoh publik ini menunjukkan adanya ketidakpuasan sosial yang kian berkembang.

Sebagian besar warganet menilai bahwa para figur publik, terutama mereka yang memiliki kekuasaan atau pengaruh, seringkali tidak peka terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Hal ini mengarah pada protes dan gerakan yang melibatkan massa yang semakin besar.

Namun, meskipun aksi ini terlihat sebagai bentuk protes sosial, tetap saja banyak yang mengingatkan pentingnya menjaga cara penyampaian aspirasi agar tetap damai dan tidak merusak ketertiban umum.

Halaman:

Tags

Terkini