KONTEKS.CO.ID - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya memiliki Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) baru.
Setelah kosong lebih dari enam bulan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia resmi melantik Laode Sulaeman pada Jumat, 29 Agustus 2025 di Kantor Kementerian ESDM.
Langkah ini menandai berakhirnya kekosongan jabatan sejak Achmad Muchtasyar dinonaktifkan pada Februari 2025 lalu.
Baca Juga: Bek Timnas Indonesia Rizky Ridho Ikut Suarakan 'RIP Indonesia’s Democracy'
Penunjukan Laode dianggap krusial mengingat posisi Dirjen Migas memegang peranan penting dalam memastikan keberlanjutan program energi nasional.
Latar Belakang Laode Sulaeman
Laode bukan sosok asing di lingkup migas.
Ia menghabiskan sebagian besar kariernya di sektor ini, mulai dari Lemigas hingga menjabat Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas sejak 2022.
Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Umbar Janji Usut Tuntas Tewasnya Ojol Dilindas Rantis Brimob
Dengan pengalaman panjang tersebut, ia dinilai memahami betul seluk-beluk kebijakan, tantangan, dan arah pengembangan energi di Indonesia.
Bahlil menegaskan, alasan pemilihan Laode didasari pada rekam jejak dan dedikasinya di dunia migas.
Dari lima kandidat yang ikut seleksi, Laode dianggap paling siap untuk mengemban tugas berat mempercepat transformasi di sektor energi.
“Laode sudah terbukti puluhan tahun berkarier di migas. Ia tahu medan, tahu persoalan, dan tentu bisa bergerak cepat untuk mendukung ketahanan energi nasional,” ujar Bahlil.
Baca Juga: Prof Henri: Prabowo Harus Tegas Copot Kapolri Listyo Sigit
Tugas Berat Menanti
Sebagai Dirjen Migas, Laode dihadapkan pada mandat besar: mempercepat reformasi energi, terutama dalam tata kelola lelang wilayah kerja migas yang kerap jadi hambatan.