KONTEKS.CO.ID - Mahkamah Konstitusi (MK) resmi melarang wakil menteri merangkap jabatan sebagai komisaris BUMN.
Hal itu ditegaskan melalui Putusan No. 128/PUU‑XXIII/2025, yang disahkan pada Kamis, 28 Agustus 2025.
MK pun memberi waktu dua tahun bagi pemerintah untuk melakukan penyesuaian aturan ini.
Waktu Penyesuaian Dua Tahun
Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih menjelaskan bahwa tenggang waktu dimaksud diperlukan untuk mencegah kebingungan hukum serta memberi ruang pemerintah mencari pengganti penuh kompeten.
“Namun, masa penyesuaian paling lama dua tahun sejak putusan dibacakan,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Dengan demikian tersedia waktu memadai bagi pemerintah... oleh orang yang memiliki keahlian dan profesionalitas."
Baca Juga: Dilarang MK, Ini Daftar Wakil Menteri Rangkap Jabatan Komisaris BUMN, Wajib Mundur!
30 Wakil Menteri yang Rangkap Jabatan Komisaris BUMN (Per 10 Juli 2025)
Berikut adalah daftar nama dan jabatan mereka secara terurut:
- Sudaryono – Wamen Pertanian – Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia
- Helvy Yuni Moraza – Wamen UMKM – Komisaris BRI
- Diana Kusumastuti – Wamen PU – Komisaris Utama Brantas Abipraya
- Giring Ganesha – Wamen Kebudayaan – Komisaris GMF AeroAsia
- Immanuel Ebenezer Gerungan – Wamen Ketenagakerjaan – Komisaris Pupuk Indonesia
- Donny Ermawan Taufanto – Wamen Pertahanan – Komisaris Utama PT Dahana
- Yuliot Tanjung – Wamen ESDM – Komisaris Mandiri
- Veronica Tan – Wamen PPA – Komisaris Citilink
- Diaz Hendropriyono – Wamen Lingkungan Hidup – Komisaris Utama Telkomsel
- Ratu Isyana Bagoes Oka – Wamen Kependudukan – Komisaris Mitratel
- Dyah Roro Esti Widya Putri – Wamen Perdagangan – Komisaris Utama Sarinah
- Todotua Pasaribu – Wamen Investasi – Wakil Komisaris Utama Pertamina
- Angga Raka Prabowo – Wamen Kominfo – Komisaris Utama Telkom
- Ossy Dermawan – Wamen ATR/BPN – Komisaris Telkom
- Silmy Karim – Wamen Imigrasi – Komisaris Telkom
- Dante Saksono Harbuwono – Wamen Kesehatan – Komisaris Pertamina Bina Medika
- Fahri Hamzah – Wamen Perkim – Komisaris BTN
- Ahmad Riza Patria – Wamen Desa – Komisaris Telkomsel
- Didit Herdiawan Ashaf – Wamen KKP – Komisaris Utama Perikanan Indonesia
- Komjen Pol Suntana – Wamen Perhubungan – Komisaris Utama Pelindo
- Suahasil Nazara – Wamen Keuangan – Komisaris PLN
- Aminuddin Ma’ruf – Wamen BUMN – Komisaris PLN
- Kartika Wirjoatmodjo – Wamen BUMN – Komisaris Utama BRI
- Christina Aryani – Wamen Migran/BP2MI – Komisaris Semen Indonesia
- Juri Ardiantoro – Wamen Setneg – Komisaris Utama Jasa Marga
- Bambang Eko Suhariyanto – Wamen Setneg – Komisaris PLN
- Taufik Hidayat – Wamen Pemuda & Olahraga – Komisaris PLN Energi Primer
- Ferry Juliantono – Wamen Koperasi – Komisaris Pertamina Patra Niaga
- Stella Christie – Wamen Pendidikan Tinggi – Komisaris Pertamina Hulu Energi
- Arif Havas Oegroseno – Wamen Luar Negeri – Komisaris Pertamina International Shipping
Baca Juga: Jojo Gaspol, Tembus 16 Besar BWF 2025! Smes Silang Jadi Penutup Manis
Pentingnya Putusan Ini untuk Tata Kelola Pemerintahan
Penegasan MK bahwa Wamen adalah pejabat negara yang setara Menteri, dan karenanya harus memiliki fokus penuh pada tugas kementerian, menjadi pijakan kuat larangan rangkap jabatan ini.
Langkah ini diharapkan dapat meminimalkan konflik kepentingan dan menjaga integritas pemerintahan. MK bahkan menggugat urgensi implementasinya dengan tegas, bukan memberikan pengecualian.***