KONTEKS.CO.ID - Kerukunan dan keberagaman masyarakat Indonesia mendapat pujian oleh delegasi Parlemen Eropa yang dipimpin Ketua Komite HAM, Arkadiusz Mularczyk.
Secara blak-blakan Arkadiusz mengaku kagum atas cara Indonesia merawat kerukunan dan keberagaman masyarakatnya yang majemuk. Pernyataan itu ia sampaikan saat berkunjung ke Masjid Istiqlal bersama rombongan, Jumat, 22 Agustus 2025.
Kunjungan yang dikoordinasikan oleh 5P Europe Foundation dan 5P Global Movement ini bertujuan memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa, khususnya di bidang kebudayaan, pendidikan, serta program pertukaran pelajar.
Baca Juga: Kampung Haji Masuk Tahap Penyusunan Desain, Menag Akui Sulitnya Layani Jamaah Haji Indonesia
Arkadiusz juga mengapresiasi kekayaan budaya Indonesia sekaligus menyoroti Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta sebagai simbol toleransi beragama.
“Kami terkesan dengan warisan budaya luhur Indonesia. Semoga ke depan kita dapat bekerja sama membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat,” kata dia, mengutip laman Kemenag, Sabtu, 23 Agustus 2025.
Sementara, Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar berujar bahwa Indonesia senantiasa menjunjung tinggi prinsip hidup berdampingan secara damai di tengah keberagaman suku, budaya, dan agama.
“Kami terus mendorong upaya menjaga kerukunan, antara lain melalui dialog antaragama secara rutin dan festival kerukunan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat,” kata Menag.
Baca Juga: Menag Nasaruddin Umar Sebut Literasi Jadi Kekuatan Bangsa, Pojok Baca Nahdliyin Jadi Teladan
Ia juga menyinggung sejarah pembangunan Masjid Istiqlal sebagai simbol kerukunan lintas iman.
“Arsitek Masjid Istiqlal adalah Friedrich Silaban, seorang Kristen. Ini bukti nyata bahwa perbedaan bukan penghalang untuk bersatu membangun bangsa,” imbuh pria asal Gowa, Sulawesi Selatan ini.
Menag berharap, kerja sama Indonesia–Uni Eropa ke depannya semakin erat. “Lebih dari itu, kami berharap semangat kerukunan umat beragama yang dijunjung tinggi di negara masing-masing dapat menular dan memperkuat ikatan antarbangsa,” tutupnya.***