KONTEKS.CO.ID - Hari Kemerdekaan Indonesia selalu identik dengan momen sakral pengibaran bendera Merah Putih pada 17 Agustus.
Di balik khidmatnya upacara tersebut, ada Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka yang jadi sorotan utama.
Melansir dari berbagai sumber, Paskibraka terdiri dari tiga kelompok, yakni pasukan 17, 8, dan 45. Tapi, tahukah kamu bagaimana awal mula terbentuknya pasukan ini dan siapa pencetus nama Paskibraka? Yuk, kita ulik!
Awal Gagasan dan Sejarah Paskibraka
Ide tentang Paskibraka pertama kali muncul pada tahun 1946. Saat itu, Presiden Soekarno meminta Husein Mutahar menyiapkan upacara pengibaran bendera pusaka untuk memperingati Proklamasi Kemerdekaan yang pertama.
Karena kondisi darurat, Mutahar hanya melibatkan lima pemuda (tiga putra dan dua putri) yang melambangkan Pancasila. Mereka bertugas mengibarkan bendera Merah Putih di Istana Gedung Agung Yogyakarta.
Sejak saat itu hingga 1949, tradisi ini terus berjalan dengan formasi yang sama.
Baca Juga: Bocoran Honor Paskibraka: Rp500 Ribu hingga Rp10 Juta, Cek Daftar Lengkapnya di Sini
Namun, pada periode ini para pengibar bendera belum dikenal dengan sebutan Paskibraka.
Setelah ibu kota kembali ke Jakarta tahun 1950, tugas ini diambil alih oleh Rumah Tangga Kepresidenan hingga 1966.
Formasi 17-8-45 Dibentuk
Tahun 1967, Presiden Soeharto kembali menunjuk Husein Mutahar untuk mengatur pengibaran bendera pusaka.
Husein Mutahar lalu memperkenalkan formasi tiga kelompok: pasukan 17 sebagai pengiring, pasukan 8 sebagai pembawa bendera, dan pasukan 45 sebagai pengawal.
Jumlah tersebut melambangkan tanggal Proklamasi, yakni 17 Agustus 1945. Gagasan ini kemudian menjadi tradisi yang terus digunakan hingga sekarang.