KONTEKS.CO.ID - Perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 Bhayangkara pada tahun 2025 bukan hanya panggung seremonial biasa. Tahun ini, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menjadikannya sebagai ajang unjuk gigi kecanggihan teknologi masa depan.
Lebih dari 20 robot mulai dari humanoid, anjing mekanis (I-K9), hingga tank mini dipertontonkan dalam perayaan akbar tersebut.
Penonton dibuat terpukau, tapi di sisi lain, publik dan para pegiat hukum mulai mengajukan pertanyaan yang lebih dalam, apakah ini benar-benar prioritas utama di tengah kondisi riil Indonesia saat ini?
Baca Juga: Kejaksaan Buka Ribuan Lowongan PPPK 2025 untuk Tenaga Kesehatan, Pendaftaran Sudah Dibuka!
Robot Canggih, Harga Fantastis
Menurut spesifikasi yang beredar dan merujuk pada harga dari produsen luar negeri seperti Unitree dan Deep Robotics, biaya satu robot humanoid bisa mencapai USD 16.000 hingga USD 90.000. Dengan kurs saat ini, harga termurah dari satu unit humanoid mencapai lebih dari Rp250 juta.
Sedangkan robot anjing model basic diperkirakan dibanderol nyaris Rp3 miliar per unit.
Sebagai pembanding, nilai tersebut bahkan lebih tinggi dari beberapa kebutuhan operasional kepolisian di daerah.
Contohnya, biaya reparasi dan perawatan mobil Brimob di Polda Bengkulu yang ditetapkan sebesar Rp200 juta, serta perawatan gedung Rumah Sakit Bhayangkara di Blora, Jawa Tengah, yang hanya Rp89 juta.
Angka-angka ini membuat publik bertanya-tanya: apakah pembelian robot-robot ini sudah melalui kajian kebutuhan yang matang?
Fungsi: Mitra, Bukan Pengganti Polisi
Polri menjelaskan bahwa kehadiran robot ini bukan dimaksudkan untuk menggantikan peran manusia, melainkan sebagai mitra strategis di lapangan.
Robot humanoid, misalnya, akan dimanfaatkan untuk pemantauan lalu lintas dan pemindaian wajah di keramaian.
Sementara itu, robot anjing I-K9 dirancang untuk misi khusus seperti mendeteksi bahan berbahaya atau penyelamatan korban di situasi ekstrem.
Polri menyebut, robot bukan untuk menggantikan peran manusia, melainkan sebagai mitra strategis untuk mengurangi risiko di lapangan.
Robot humanoid akan digunakan untuk pemindaian wajah dan pemantauan lalu lintas, sementara robot anjing I-K9 untuk mendeteksi bahan berbahaya dan misi penyelamatan.