“Saya dapat info dari Pak Roy Suryo bahwa ada Profesor mantan Wamen yang saat ini masih Rektor patut diduga sebagai salah satu otak pembuatan ijazah Mulyono dari Universitas Pojok Pramuka,” tulis Said Didu.
Istilah “Universitas Pojok Pramuka” merujuk pada dugaan percetakan ijazah palsu di kawasan Pasar Pramuka, Jakarta Pusat.
Istilah ini sebelumnya juga digunakan oleh sejumlah pihak sebagai sindiran terhadap tempat-tempat percetakan liar yang diduga menjadi lokasi pemalsuan dokumen akademik.
Dugaan tersebut mencuat setelah Pemerhati Telematika Roy Suryo menerima dokumen dari pengamat intelijen Sri Rahardja Chandra, yang menyebut nama seorang Profesor berinisial "P" dengan latar belakang usaha percetakan dan keterlibatannya dalam lingkaran relawan Jokowi.
Baca Juga: Peredaran Uang di Indonesia Tumbuh Positif pada Mei 2025
Soroti Manuver Politik
Tak hanya itu, Said Didu juga mengaitkan isu tersebut dengan dinamika politik terkini, khususnya kunjungan Menteri Koordinator ke Solo baru-baru ini.
“Apakah ada kaitan dengan kedatangan Menko ke Solo kemarin karena makin terpojok?” tulisnya dalam unggahan yang sama.
Meski tidak menyebut nama secara langsung, unggahan Said Didu menjadi bagian dari narasi yang makin berkembang soal dugaan kejanggalan dokumen akademik milik Jokowi, yang sudah sejak lama menjadi sorotan sejumlah pihak.***