nasional

AS Kembalikan Artefak Asmat, Dayak, dan Batak yang Diselundupkan dari Indonesia

Kamis, 19 Juni 2025 | 14:19 WIB
Pengembalian tiga artefak dari suku Asmat, Dayak, dan Batak dari AS kepada Pemerintah Indonesia. (KJRI New York)

KONTEKS.CO.ID - KJRI New York berhasil mengamankan pengembalian tiga artefak budaya yang diselundupkan ke Amerika Serikat.

Tiga artefak itu berasal dari suku Asmat, Dayak, dan Batak.

Hal ini disampaikan oleh pejabat Kementerian Luar Negeri pada Rabu 18 Juni 2025.

Renita Moniaga, penasihat di Direktorat Amerika I Kemlu RI, menyatakan kesepakatan pengembalian telah ditandatangani pada Selasa lalu.

Baca Juga: Pemerintah Belanda Kembalikan 288 Artefak yang Kolonial Curi dari Indonesia

Penandatanganan dilakukan antara KJRI New York dan Kejaksaan Wilayah New York County.

“Tiga benda budaya milik suku Asmat, Dayak, dan Batak diserahkan dari Kantor Jaksa Wilayah New York kepada pemerintah Indonesia melalui perwakilan konsulat di New York,” ujar Renita dalam diskusi diplomasi budaya di pusat kebudayaan Kedubes AS, @america, di Jakarta.

Ketiga artefak tersebut terdiri dari perisai perang tradisional Asmat, perisai Klebit Bok milik komunitas Dayak Kayan, serta tongkat upacara Tunggal Panaluan dari masyarakat Batak. Barang-barang ini disita dalam kasus penyelundupan karena hendak diperjualbelikan secara ilegal di pasar barang antik Amerika.

Ketiga artefak itu diperkirakan bernilai total sekitar USD21.750 dolar AS atau sekitar Rp354 juta.

Baca Juga: Artefak dari Zaman Sunda Kelapa Ditemukan di Lokasi Pembangunan MRT, Pusat Arkeologi Nasional Turun Tangan

Penyerahan artefak dilakukan di Kantor Kejaksaan New York County di Manhattan, dan dihadiri perwakilan Unit Penyelidikan Barang Antik serta pihak KJRI New York.

“Benda-benda ini disita sebagai bagian dari penyelidikan kasus penyelundupan yang telah berlangsung sejak 2011 oleh pihak kejaksaan,” kata Renita.

“Benda-benda ini akan dikembalikan ke Indonesia, tetapi kami masih menunggu waktu yang tepat,” tambahnya.

Baca Juga: Koalisi Perempuan Sebut Omongan Menteri Kebudayaan Fadli Zon soal Pemerkosaan Massal 1998 Menyakitkan

Halaman:

Tags

Terkini