KONTEKS.CO.ID - Lobi Kementerian Agama (Kemenag) untuk membuat Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) kembali beroperasi sukses.
KKHI di Daerah Kerja (Daker) Mekkah kembali buka untuk melayani para jemaah dari Indonesia.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengeluarkan regulasi agar para jemaah calon haji yang sakit dirujuk ke Rumah Sakit Saudi.
Baca Juga: Preview Jerman Vs Portugal: Duel Sengit di Semifinal UEFA Nations League 2024/2025
Setelah negosiasi oleh Menag dengan Menkes Saudi dan Kementerian Dalam Negeri Saudi, akhirnya KKHI diizinkan buka lagi untuk melayani jemaah.
“Banyak jemaah kita, ada beberapa jemaah kita itu diduga mereka menahan penyakitnya karena takut dibawa ke rumah sakit,” kata Menag Nasaruddin Umar, menukil dari unggahan Instagram Kemenag RI pada Rabu, 4 Juni 2025.
Nasaruddin mengatakan, ketakutan para jemaah tersebut karena beberapa faktor, salah satunya kendala bahasa.
Baca Juga: Akun Instragram Wapres Gibran Follow Akun Judol, Begini Penjelasan dan Klarifikasi Setwapres
“(Takut) dirawat oleh orang yang tidak ngerti bahasanya dan tidak ada pendampingnya,” ucapnya.
“Nah, sekarang dengan KKHI aktif kembali maka penyakit-penyakit yang tidak mesti dirujuk, di sini saja itu sudah bisa kembali lagi ke ke kemahnya, itu kan lebih baik,” tambah Nasaruddin.
Nasaruddin menyebut, jemaah yang memerlukan penanganan medis, bisa dirujuk di KKHI, kecuali untuk penyakit tertentu yang harus mendapatkan rujukan ke RS Arab Saudi.
"Kita yakinkan mereka bahwa jemaah Indonesia lebih nyaman dirawat di KKHI faktornya karena ada kesamaan bahasa dan ada pendampingnya,” terangnya.
“Sekali lagi kami berterima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi yang telah berkomitmen mengedepankan kepentingan dan kemaslahatan tamunya, yaitu jemaah haji Indonesia,” pungkasnya.***