KONTEKS.CO.ID - Isu reshuffle Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kembali mencuat. Isu itu muncul kembali setelah ada desakan untuk merombak sejumlah nama dalam kabinet.
Aktivis Rocky Gerung menilai Kabinet Merah Putih perlu diisi dengan energi baru demi efektivitas pemerintahan.
"Harus ada reshuffle kabinet Merah Putih, lumpuhkan kabinet, isi dengan energi baru," kata Rocky dalam acara 'Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati Reformasi 1998' di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan pada Rabu, 21 Mei 2025 lalu.
Baca Juga: Foto-Foto Resident Playbook OTW Bali, Lengkap Nih Ikutan, Nggak Cuma Squad Obgy dan Gu Do won
Rocky menilai isu reshuffle kabinet Merah Putih menjadi penting karena tidak realistis berharap para menteri mengundurkan diri secara sukarela.
Menurutnya, kepentingan politik dan ekonomi para menteri terlalu besar untuk ditinggalkan begitu saja.
Jauh sebelumnya, Bocor Alus Tempo pernah mengulas soal isu reshuffle Kabinet Merah Putih yang dilansir pada Senin, 26 Mei 2025.
"...dalam kurun waktu 6 bulan sampai setahun, pak Prabowo akan mengevaluasi menteri-menteri yang sudah dipilih dan akan ada reshuffle besar-besaran..."
"Jadi istilahnya sementara buat balas budi dulu nih baru diseleksi?"
Baca Juga: Buntut Insiden Ledakan Amunisi di Garut, Panglima TNI Bakal Ubah SOP Pemusnahan: Agar bisa aman...
Siapa saja nama yang didesak diganti? Tercatat, ada sejumlah nama yang diminta untuk diganti, tak terkecuali Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Desakan untuk mengganti Budi datang dari Ikatan Alumni (Iluni) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Budi, yang merupakan Menkes sejak era Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), itu dinilai sudah kelewatan dalam sejumlah hal berkaitan dengan kesehatan.
Sejumlah kebijakan Menkes Budi yang dianggap sudah kelewatan berkaitan dengan pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan.
"Kami menyerukan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mengganti Menteri Kesehatan. Jadi saya (katakan) jelas karena sudah kelewatan," ujar Ketua Iluni FKUI Wawan Mulyawan di Gedung FKUI Salemba, Jakarta pada Selasa, 20 Mei 2025.