Shell Tinggalkan Bisnis SPBU di Indonesia, Bahlil Tegaskan Tak Ada Masalah dengan Iklim Usaha

1. Sefas Group, dikenal sebagai distributor pelumas Shell terbesar di Indonesia dan memiliki jaringan bisnis luas di sektor energi dan logistik.
2. Citadel Pacific Limited, perusahaan asal Asia Pasifik yang merupakan pemegang lisensi merek Shell di sejumlah wilayah seperti Guam, Saipan, Republik Palau, Makau, dan Hong Kong.

Akuisisi ini memperkuat posisi keduanya dalam memperluas jaringan distribusi bahan bakar serta memperkuat strategi ekspansi regional dengan mengusung merek global seperti Shell.

Baca Juga: 10 Daftar Negara Minim Korupsi di Asia Tenggara, Indonesia Kalahkan Thailand

Strategi Global Shell dan Reposisi Portofolio

Shell Indonesia menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi global Shell untuk mentransformasi portofolionya, sebagaimana dijelaskan dalam Capital Markets Day Shell.

Dengan fokus pada bisnis inti dan penguatan portofolio yang lebih berkelanjutan, Shell terus melakukan review terhadap aset-asetnya di berbagai negara.

“Transformasi ini bukan karena iklim usaha memburuk, tapi karena Shell sebagai perusahaan global terus mengatur ulang fokus bisnisnya,” ujar Susi.

Baca Juga: Daftar Dirjen Kemenkeu Terbaru yang Dilantik Sri Mulyani, Ada Bimo Wijayanto, Askolani hingga Djaka Budhi Utama

Dengan selesainya akuisisi ini, Shell tetap hadir dalam ekosistem hilir energi di Indonesia, meski bukan lagi sebagai operator SPBU langsung.

Pemerintah pun memastikan tidak ada kendala regulasi atau tekanan iklim usaha yang memaksa Shell melepas bisnisnya.

Semua proses murni bersifat bisnis dan dinilai sehat oleh Kementerian ESDM. ***