nasional

Ini Alasan Hari Waisak yang Dirayakan Umat Buddha Tak Pernah Lepas dari Candi Borobudur

Senin, 12 Mei 2025 | 11:42 WIB
Candi Borobudur yang menjadi kebanggaan umat Buddha Indonesia selalu menjadi lokasi utama perayaan Hari Waisak. (iStock)

, Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu, 12 Mei 2024.

Bagi umat Buddha di Indonesia, Candi Borobudur bukan sekadar situs bersejarah, melainkan juga simbol spiritual yang telah menjadi pusat perayaan Waisak sejak 1929.

Apa Itu Hari Raya Waisak?

Waisak merupakan hari suci umat Buddha yang memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama: kelahiran, pencerahan agung, dan wafatnya. Momen ini diperingati saat bulan purnama atau Purnama Sidhi.

Baca Juga: Olahraga Catur Resmi Dilarang Dimainkan di Afghanistan

Di Indonesia, perayaan Waisak mengikuti keputusan World Fellowship of Buddhists (WFB). Melalui Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 1983, Waisak ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Penyelenggaraan upacara di Borobudur juga diatur dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 35 Tahun 1980.

Borobudur sebagai Pusat Ibadah Dunia

Candi Borobudur telah digunakan sebagai pusat perayaan Waisak sejak 1929. Pada 11 Februari 2022, empat kementerian dan dua pemerintah provinsi menandatangani nota kesepakatan untuk mengukuhkan kembali Borobudur sebagai pusat ibadah umat Buddha dari Indonesia dan mancanegara.

Baca Juga: Ucapan Terima Kasih ITB ke Habiburokhman Usai Penahanan Mahasiswi Pengunggah Meme Jokowi-Prabowo Ditangguhkan

Dibangun pada abad ke-8 hingga ke-9 oleh Dinasti Syailendra, Candi Borobudur berdiri di atas bukit yang dibentuk berundak. Proses ini dilakukan sebelum batu-batu disusun di atasnya.

Misteri Arsitektur Borobudur

Pembangunan candi membutuhkan 55.000 meter kubik batu andesit, yang ditambang dari luar kawasan Borobudur.

Setiap balok bisa memerlukan empat orang untuk memikulnya. Tidak ada semen yang digunakan—batu disusun dengan teknik saling mengunci atau interlock.

Baca Juga: PSIS Jadi Tim Pertama Degradasi dari Liga 1, Banyak Cerita setelah Promosi 8 Tahun Lalu

Dengan tinggi mencapai 30 meter, penyusunan batu dilakukan secara presisi dan penuh tenaga. Arsitektur ini menunjukkan kecanggihan nenek moyang Indonesia, jauh sebelum hadirnya teknologi modern.

Simbol Spiritualitas dan Peradaban

Tak hanya menjadi pusat perayaan Waisak, Candi Borobudur juga mencerminkan kejayaan masa lalu.

Kini, candi ini berdiri sebagai pengingat akan kekuatan spiritual, budaya, dan arsitektur yang dimiliki bangsa Indonesia sejak berabad-abad lalu.***

Tags

Terkini