Baca Juga: Telkom Dorong Pendidikan Digital Melalui Pijar Sekolah, Banyak Fitur Canggih Bikin Pintar Siswa
Di tengah itu semua, mereka kehilangan salah satu anaknya yang menjadi tulang punggung keluarga. Kesedihan itu membuat mereka sempat enggan melanjutkan niat berhaji. Namun dukungan keluarga dan tetangga membuat semangat mereka bangkit kembali.
Awal 2025, mereka menerima kabar dari Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Sibolga. Nama mereka masuk dalam daftar keberangkatan di kelompok terbang (Kloter) 23 Embarkasi Medan.
Mereka akan bergabung dengan JCH asal Kota Medan dan Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta). Kabar ini merupakan kebahagian bagi Askar dan Asniar. Mereka tak kuasa menahan air mata.
“Rasanya seperti mimpi. Belasan tahun kami menunggu. Sekarang, saat fisik mulai rapuh, Allah tetap beri kami kesempatan,” ujar Asniar dengan suara bergetar.
Baca Juga: TNI AL Klarifikasi Mantan Marinir Berseragam Militer Rusia, Desersi 2022 Dipecat Setahun Kemudian
Warga kampung ikut terharu. Banyak yang datang ke rumah untuk mengantar dan mendoakan. Bahkan anak-anak mereka bergotong-royong membantu membelikan perlengkapan haji.
Mereka akan segera menunaikan rukun Islam yang kelima, menunaikan ibadah haji dengan langkah yang perlahan tapi pasti. Meskipun tubuh mereka renta, semangat dan keyakinan dalam hati begitu besar.
“Banyak yang bilang kami sudah tua, tapi bagi kami, ini perjalanan menuju puncak cinta pada Allah. Kami ingin berangkat dan pulang dengan hati yang bersih,” ujar pasangan ini.
Baca Juga: LHKPN 2024, KPK: Masih Ada 11.114 Pejabat Negara Emoh Laporkan Harta Kekayaannya
Kisah Askar dan Asniar ini menjadi inspirasi bagi banyak orang di kampung mereka malau ketulusan, kesabaran, dan usaha kecil yang konsisten bisa membawa ke mimpi besar, bahkan hingga ke Tanah Suci.***