KONTEKS.CO.ID - Ujian online berperan penting dalam modernisasi sistem evaluasi pendidikan dan seleksi. Sebab, sistem daring mampu mendongkrak efisiensi, akurasi, dan transparansi dalam proses ujian.
Melalui sistem digital ini, pelaksanaan ujian menjadi lebih cepat, fleksibel, dan mudah diakses dari berbagai lokasi. Sehingga sangat relevan di era serba digital.
Sebagai platform pendidikan digital yang dikembangkan oleh PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Pijar Sekolah membantu siswa belajar secara mandiri sesuai dengan kecepatan dan minat mereka.
Baca Juga: Spesifikasi Modern Kapal Angkut LCU: Armada Andalan untuk Operasi Amfibi TNI AL
Pijar Sekolah diklaim mendatangkan fitur-fitur yang bisa menjadi jalan keluar bagi sekolah-sekolah di Indonesia untuk menggelar belajar mengajar secara optimal.
Platfomr memiliki fitur unggulan. Di antaranya, e-rapor, sistem pembelajaran sekolah atau Learning Management System (LMS), dan ujian berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT).
Aplikasi CBT seperti Pijar Sekolah juga memungkinkan analisis hasil secara real-time, mempercepat proses koreksi, serta meminimalkan potensi kecurangan melalui pengaturan soal yang acak dan sistem keamanan digital.
Baca Juga: Langkah-Langkah ITB Merespons Penangkapan Mahasiswinya karena Meme Prabowo Jokowi
Solusi Strategis Menjaga Keberlangsungan Alam
Hal yang tak kalah penting, aplikasi digital juga mendukung lingkungan yang berkelanjutan, seperti dapat mengurangi penggunaan kertas atau sumber daya lain yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan.
Semuanya menjadikan CBT sebagai solusi strategis untuk mendukung transformasi pendidikan dan sistem rekrutmen yang lebih adil dan adaptif terhadap perkembangan teknologi serta berkelanjutan.
Siswa bisa belajar dengan mengakses aplikasi Pijar Sekolah kapan pun dan di mana pun. Materi-materi pelajaran yang interaktif dan fitur lain di dalam platform dibuat sedemikian rupa supaya lebih menyenangkan.
Baca Juga: Singkirkan 172 Tim dari Banyak Negara, Tim Baraga ITS Juara NTU Bridge Design Competition 2025
"Sekarang, pendidikan pun menjadi lebih inklusif. Kesempatan belajar menjadi setara bagi semua siswa, tanpa terkecuali. Termasuk kesetaraan akses pendidikan di daerah terpencil," kata EVP Digital Business and Technology Telkom Komang Budi Aryasa, mengutip laman Telkom, Sabtu 10 Mei 2025.
Artinya, pendidikan tidak hanya harus memperhatikan keberagaman dalam hal kemampuan siswa. Tetapi juga memperhatikan faktor geografis dan sosial yang dapat menghambat akses pendidikan. Seperti jarak yang jauh, kurangnya fasilitas, atau keterbatasan sumber daya di daerah tersebut.
“Kemajuan teknologi kini membuka lebih banyak kemudahan bagi masyarakat, termasuk di bidang pendidikan," ujar Komang.
Baca Juga: Senator Eka Kristina Yeimo Kritik Ketimpangan Dana Bagi Hasil, Minta Papua Diperlakukan Adil
"Telkom terus menghadirkan solusi digital yang relevan, salah satunya melalui platform Pijar Sekolah. Melalui inovasi ini, kami ingin menjawab tantangan dunia pendidikan sekaligus menegaskan komitmen Telkom untuk berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” katanya lagi.
Pendidikan merupakan fondasi bagi perkembangan individu, masyarakat, dan dunia secara keseluruhan. Pendidikan membantu individu mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang memungkinkan seseorang mencapai potensi terbaik mereka.
Tak hanya itu, pendidikan juga menciptakan warga yang lebih toleran dan produktif dalam membangun lingkungan. Pada akhirnya, pendidikan akan mendorong lahirnya inovasi dan berbagai solusi menghadapi tantangan zaman.
Baca Juga: Makanan Ini Bisa Bikin Umur Pendek? Cek Dulu Daftarnya, Biar Nggak Nyesel di Kemudian Hari!
Pendidikan saat ini semakin berfokus pada pendekatan yang menyesuaikan dengan minat dan bakat siswa untuk menciptakan pengalaman belajar lebih personal dan relevan.
Pendukung Cerdas Kurikulum Merdeka Belajar
Menurut Komang, Kurikulum Merdeka Belajar memberikan fleksibilitas kepada pendidik (guru) dan penyelenggara pendidikan (sekolah) untuk menyesuaikan materi pembelajaran dengan kebutuhan siswa.
Selain itu, program ekstrakurikuler, pendidikan kejuruan, dan penilaian berbasis proyek memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi potensi unik mereka di berbagai bidang, seperti seni, olahraga, teknologi, atau kewirausahaan.
Baca Juga: Preview Lazio Vs Juventus: Duel Sengit Berebut Tiket Liga Champions di Pekan ke-36 Serie A
"Teknologi memainkan peran penting dalam menyediakan platform pembelajaran mandiri dan akses belajar online yang mendukung eksplorasi minat secara luas," tambahnya.
Pendidikan sangatlah penting. Bahkan menjadi salah satu indikator dalam mengukur Indeks Modal Manusia (IMM). Pentingnya pendidikan rupanya disadari penuh oleh pemerintah Indonesia yang menargetkan peningkatan IMM ke level 0,56 pada tahun 2025.
Dalam hal ini, setiap anak yang lahir diproyeksikan mencapai 56% dari potensi penuh mereka untuk menjadi individu produktif saat dewasa. Pemerintah mewujudkan keseriusannya melalui alokasi 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk sektor pendidikan sebesar lebih dari Rp700 triliun.
Baca Juga: LHKPN 2024, KPK: Masih Ada 11.114 Pejabat Negara Emoh Laporkan Harta Kekayaannya
“Pendidikan begitu penting untuk masa depan sebuah bangsa. Pendidikan memberi bekal bagi kita dalam menghadapi tantangan global, termasuk dalam menciptakan berbagai inovasi dalam bentuk solusi digital seperti yang banyak kami kembangkan,” pungkasnya. ***
Artikel Terkait
Telkom Ungkap Alasan Sebenarnya Abdee Slank Mundur sebagai Komisaris Perusahaan
Jarang Terjadi, Telkom Kerja Bareng Indosat Bangun Kemitraan Strategis
Telkom Resmi Luncurkan Satelit Merah Putih 2, Beroperasi April 2024
Satelit Merah Putih 2 Telkom Indonesia dan Starlink Elon Musk, Siapa Lebih Canggih?
Laporan Keuangan Telkom Kuartal I 2025, Ada Sedikit Penurunan Total Aset