KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto menerima laporan ketahanan pangan nasional dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam pertemuan di Istana Merdeka, Rabu, 30 April 2025.
Amran melaporkan bahwa stok beras nasional telah mencapai 3,4 juta ton. Angka tersebut merupakan yang tertinggi dalam 23 tahun terakhir.
“Kalau tak ada kendala, 20 hari lagi stok bisa tembus 4 juta ton,” kata Amran kepada awak media.
Baca Juga: Reaksi Simone Inzaghi atas Hasil Imbang Inter Lawan Barcelona, Menyesal Sudah 2-0 Jadi 3-3
Capaian ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menghadapi potensi krisis pangan global dan dampak El Niño.
Dengan stok melimpah, pemerintah memiliki ruang lebih besar untuk menjaga stabilitas harga dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Sebagai perbandingan, pada April 2022, stok beras nasional hanya sekitar 1,9 juta ton, menurut data Badan Pangan Nasional.
Selain stok, serapan beras juga menunjukkan peningkatan signifikan. Dalam satu bulan terakhir, serapan mencapai 1 juta ton.
Sejak Januari hingga April 2025, total serapan beras nasional sudah menyentuh 1,7 juta ton.
“Biasanya hanya 1,2 juta ton per tahun,” ujar Amran.
Kinerja penyerapan ini dinilai lebih agresif dan membantu petani agar hasil panen mereka terserap dengan harga wajar.
Pemerintah juga bersiap menghadapi puncak panen jagung nasional pada bulan Mei.
“Produksi jagung terlihat baik, kami siap menyerap hasil panen,” tegasnya.