KONTEKS.CO.ID - Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,1 mengguncang Kota Bogor, Jawa Barat. BMKG menyampaikan fakta yang dapat menjelaskan soal mekanisme gempa tersebut.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono mengatakan, pembangkit Gempa Bogor ini diduga kuat adalah Sesar Citarik.
Sesar Citarik memiliki mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip). Hal ini sesuai dengan hasil analisis menanisme sumber gempa oleh BMKG.
Disampaikan Daryono, Gempa Bogor adalah gempa tektonik tampak pada bentuk gelombang gempa hasil catatan sensor seismik DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko).
Gelombang gempanya memiliki karakteristik gelombang S (Shear) yang kuat dengan komponen frekuensi tinggi.
Gempa Bogor M4,1 ini dirasakan cukup kuat di wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Depok dengan Skala Intensitas III-IV MMI.
Menimbulkan kerusakan ringan pada beberapa bangunan rumah warga di Kota Bogor.
Baca Juga: Polisi Ungkap Korban Lain Pemerkosaan Dokter Residen PPDS Unpad, Masih Berstatus Pasien di RSHS
Gempa Bogor M4,1 disertai suara gemuruh dan dentuman, dan itu dipastikan Daryono sesuatu hal wajar.
Suara muncul karena getaran frekuensi tinggi dekat permukaan, sekaligus sebagai bukti bahwa gempa yang terjadi memiliki kedalaman 5 kilometer dan tergolong sangat dangkal.
Gempa sangat dangkal ini disertai suara ledakan, dentuman dan gemuruh.
Gempa yang merusak ini merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif.