• Senin, 22 Desember 2025

Amanat Megawati, Pemimpin Berjuang dan Teladan Rakyat

Photo Author
- Sabtu, 1 Juni 2024 | 14:08 WIB
Presiden Kelima RI yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yakni Megawati Soekarnoput berkunjung ke Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Presiden Kelima RI yang juga Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yakni Megawati Soekarnoput berkunjung ke Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

KONTEKS.CO.ID - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pesan soal kepemimpinan dalam amanat yang disampaikan pada Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu, 1 Juni 2024.

Dalam amanat yang disampaikan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Megawati menyampaikan bahwa pemimpin harus bisa berjuang demi bangsa dan menjadi tauladan bagi rakyat.

Menurut Megawati, Bung Karno sebagai Proklamator menghadapi tantangan berat demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Semangat perjuangan Bung Karno masih terasa di Ende yang merupakan tempat pengasingannya.

"Situasinya sungguh sangat berat. Beliau sendiri mengatakan, kalau di Sukamiskin tubuhku di penjara, di Flores ini semangatku di penjara. Aku diasingkan dari manusia, dan diriku bagaikan seekor burung elang yang dipotong sayapnya," kata Megawati.

Selama pengasingan, Bung Karno disarankan untuk keluar secara diam-diam. Tapi tawaran itu tidak diterima karena Bung Karno ingin menunjukan bahwa pemimpin harus menderita dalam memperjuangkan cita-cita.

"Bung Karno menolak dan mengatakan, itu bukan cara Bung Karno, kabur dari tempat pembuangan. Oleh rakyat, aku dianggap sebagai lambang dari perjuangan kemerdekaan. Dengan tetap tinggal di tempat ini, rakyat dapat menilai, bagaimana pemimpin mereka juga menderita untuk cita-cita,” katanya.  

Bung Karno percaya para tokoh kemerdekaan akan menang meski perjuangan dilakukan dari Ende, Flores. Langkah Bung Karno yang tetap berjuang dari Ende, dinilai Megawati menunjukkan nilai penting kalau seorang pemimpin berjuang bukan untuk kepentingan pribadi. 

"Betapa bergetar hati kita melihat semangat pemimpin seperti itu. Pemimpin tidak pernah lari dari tanggung jawab. Pemimpin itu berjuang bagi kepentingan bangsanya, dan menjadi suri teladan bagi rakyat yang dipimpinnya," kata Megawati.***

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Terkini

X