KONTEKS.CO.ID - Sekretariat Nasional (Seknas) Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menilai, otak-atik anggaran untuk merealisasikan program makan siang gratis mengindikasikan presiden sejak awal tidak netral pada Pilpres 2024.
Pernyataan itu disampaikan peneliti anggaran publik Seknas FITRA, Bernard dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu, 28 Februari 2024.
"Menunjukkan indikasi presiden tidak pernah netral dalam kontestasi Pilpres," katanya.
[irp posts="246098" ]
Bernard menyampaikan, otak-atik anggaran demi memuluskan program makan siang gratis menunjukan pemerintahan tidak kreatif dalam mengelola keuangan negara.
"(Ada) indikasi pemerintah tidak kreatif dalam upaya meningkatkan pendapatan negara dari sumber-sumber potensial lainnya, untuk menambah anggaran program prioritas presiden baru," jelasnya.
Seharusnya, kata Bernard, pemerintah bisa menggali potensi pendapat dari berbagai program yang sudah berjalan saat ini.
[irp posts="246037" ]
"Pun menggali potensi pendapatan baru," katanya.
Bernard menambahkan, bisa pemerintah akan membebani rakyat melalui kebijakan-kebijakan untuk menjalankan suatu program.
"Dengan menaikan tarif pajak yang secara otomatis berdampak pada pengurangan pendapatan masyarakat," tandasnya.***