• Senin, 22 Desember 2025

BMKG Ingatkan Musim Hujan, Suku Dani Siap dengan Ritualnya

Photo Author
- Jumat, 5 Januari 2024 | 19:37 WIB
Masyarakat adat Suku Dani yang mendiami wilayah Lembah Baliem di Pegunungan Tengah, Papua Pegunungan, Indonesia.
Masyarakat adat Suku Dani yang mendiami wilayah Lembah Baliem di Pegunungan Tengah, Papua Pegunungan, Indonesia.

KONTEKS.CO.ID - Musim hujan sudah tiba pada awal 2024 dan berpotensi menimbulkan bencana banjir dan tanah longsor di beberapa kota besar di Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk waspada, terutama potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah hingga sepekan ke depan atau periode 3-10 Januari 2024.

Kemudian juga kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologis selama musim hujan, terutama di wilayah yang mengalami sifat musim hujan atas normal atau lebih basah dibanding biasanya.

Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor.

Menurut BMKG, ada sekitar 385 zona musim (ZOM) atau sekitar 55 persen pada Januari-Februari 2024. Salah satunya juga mencakup tempat tinggal dari Suku Dani di Lembah Baliem, Papua.

Mio Yo Gorio, Ritual Suci Suku Dani


Terkait dengan musim hujan dan ancaman bencana banjir, Suku Dani yang berada di Lembah Baliem justru memiliki ritual adat yang cukup unik dalam menangani masalah hujan.

Meski diprediksi hujan akan menggemuruh di daratan Papua, Suku Dani tidak pernah gentar. Tentu berbekal warisan turun temurun dari nenek moyang mereka.

Ketika curah hujan mulai tinggi, di tengah lembah hijau, pemuka suku akan siap melakukan tugasnya untuk menggelar ritual kuno Mio Yo Gorio atau bicara dengan alam untuk menghentikan hujan.

Mereka kemudian merapalkan mantra dan memosisikan anak panah ke langit dan memohon kepada arwah para leluhur agar menahan turunnya air.

Ritual tradisi ini disebut-sebut berulang kali berhasil menyelamatkan hidup mereka dari bencana hujan yang berkepanjangan.

Mio Yo Gorio merupakan ritual adat suci yang masih dilakukan oleh Suku Dani secara turun temurun.

Begitulah keunikan dari Suku Dani di Lembah Baliem, Papua. Mereka membuktikan bahwa tradisi adat dan budaya dapat menjadi kekuatan untuk menghadapi perubahan alam.

Ritual Mio Yo Gorio juga menjadi bukti kuatnya pengaruh adat dan budaya Suku Dani di Papua. Tentunya ini hanya salah satu dari sekian banyak kearifan budaya di Bumi Cendrawasih.

Masih banyak juga ritual unik yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara yang berkaitan dengan alam. Tabea!. (Laporan: Al Gregory RP Radjah – jurnalis magang).***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Terkini

X