KONTEKS.CO.ID - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan membawa salah satu programnya kala menjadi Gubernur DKI Jakarta yakni aplikasi Jakarta Kini (JAKI).
JAKI merupakan aplikasi layanan publik yang sempat mencuat di debat capres perdana di Gedung KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 12 Desember 2023.
Namun, usai debat capres selesai aplikasi JAKI justru kena retas hacker. Dalam aplikasi JAKI terdapat tulisan yang menyapa warga Ibu Kota.
[irp posts="212489" ]
"Hello warga Jakarta, JAKI Has Been hacked," tulis sang hacker pada Selasa, 12 Desember 2023.
Kemudian, hacker itu menyebut aplikasi JAKI belum layak sebagai terobosan teknologi.
Sebab, lanjut hacker, adanya cacat dari segi keamanan yang mengancam data privasi para pengguna aplikasi JAKI.
“Hampir seluruh Jakarta menggunakan aplikasi ini dengan semua izin yang di allow di perangkatnya dan i admit it, aplikasi ini keren tapi belum cukup layak disebut terobosan teknologi jika ada cacat di sisi keamanan datanya yang mengancam privasi seluruh penggunaannya,” tulis hacker tersebut.
[irp posts="212479" ]
Mengetahui hal itu, Anies terkejut aplikasi JAKI diretas. Dia mengatakan, aksi tersebut sebagai intimidasi dan pembungkaman dalam kebebasan berpendapat.
"Masa, Serius?," ujar Anies.
"Menurut saya ini salah satu ciri bahwa kita harus berubah jangan sampai ketika ada ungkapan politik kebebasan berbicara lalu harus berhadapan dengan rasa takut," kata Anies.
Agar tidak terjadi lagi hal yang serupa, Anies pun meminta pemerintah untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut.
"Enggak boleh terjadi dan pemerintah harus mengusut harus," tutup Anies. ***