KONTEKS.CO.ID - Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan, mengurai penyebab turunnya elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Dia menjelaskan bahwa pasangan tersebut tidak memiliki basis di akar rumputnya tidak banyak melakukan pergerakan.
Sementara itu, pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka elektabilitasnya cukup tinggi.
Kenaikan elektabilitas karena gerakan akar rumput dari pasangan nomor urut dua itu cukup masif.
[irp posts="211672" ]
"Yang pasti adalah, nyaris tidak ada pergerakan 03 di akar rumput. Organisasi mereka sangat lemah di level bawah, sementara 02 sudah begitu masif," ungkap Bambang kepada wartawan pada Senin, 11 Desember 2023.
Dia membantah, penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud karena 'menyerang' Presiden Jokowi.
"Enggak juga. Persoalan itu terlalu elitis. Masyarakat bawah enggak terlalu mudeng (paham) dengan soal itu," kata Bambang.
Hasil Survei Litbang Kompas
Anies Baswedan
Agustus 2023
Jawa: 16,7%, DKI Jakarta: 42,5%, Banten: 23,3%, Jawa Barat: 27,2%, Jawa Tengah: 1,6%, DI Yogyakarta: 5,3%, Jawa Timur: 10,9%, Sumatera: 26,1%, Bali-Nusa Tenggara: 11%, Kalimantan: 16,3%, Sulawesi: 20,6%, Maluku-Papua: 31,4%
Desember 2023:
Jawa: 28,8%, DKI Jakarta: 17,5%, Banten: 37%, Jawa Barat: 35,4%, Jawa Tengah: 19,6%, DI Yogyakarta: 26,3%, Jawa Timur: 28,2%, Sumatera: 32,7%, Bali-Nusa Tenggara: 36,6%, Kalimantan: 40,7%, Sulawesi: 37,1%, Maluku-Papua: 27,5%
Ganjar Pranowo:
Agustus 2023
Jawa: 39,6%, DKI Jakarta: 25%, Banten: 30,1%, Jawa Barat: 26%, Jawa Tengah: 62%, DI Yogyakarta: 57,9%, Jawa Timur: 41,1%, Sumatera: 21,5%, Bali-Nusa Tenggara: 42,7%, Kalimantan: 26,7%, Sulawesi: 25,8%, Maluku-Papua: 35,3%
Desember 2023:
Jawa: 18,4%, DKI Jakarta: 19,6%, Banten: 11,1%, Jawa Barat: 8,2%, Jawa Tengah: 31,6%, DI Yogyakarta: 20%, Jawa Timur: 18,6%, Sumatera: 5,8%, Bali-Nusa Tenggara: 27,7%, Kalimantan: 8,6%, Sulawesi: 10,4%, Maluku-Papua: 18%.***