KONTEKS.CO.ID - Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukan kalau pasangan Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil atau RK akan mampu mengalahkan pasangan Prabowo dan Erick Thohir, juga Anies - Muhaimin Iskandar.
Berdasarkan hasil survei melalui telepon pada 5-8 September 2023. Dilakukan pada warga yang memiliki telepon dan merepresentasikan 80 persen pemilih.
Kemudian potensial memiliki pandangan tentang deklarasi Anies-Muhaimin dan memiliki akses ke media online, dan mereka adalah warga yang punya akses pada internet dan memiliki telepon.
Karena itu, survei telepon cukup bisa menggambarkan sikap dan sentimen pemilih terhadap deklarasi pasangan Anies-Muhaimin atau yang dikenal sebagai pasangan AMIN.
Berdasarkan sumulasi yang ditentukan, bahwa pasangan Anies-Muhaimin mendapatkan dukungan 16,5 persen, Prabowo-Erick 31,7 persen, dan Ganjar-Ridwan Kamil 35,4 persen. Masih ada 16,4 persen yang belum jawab.
“Tentu saja pasangan Ganjar maupun Prabowo bisa berubah, tapi setidaknya pasangan Anies-Muhaimin kemungkinan relatif stabil,” kata pendiri SMRC Saiful Mujani, dalam program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Respon Pemilih atas Pasangan Anies-Muhaimin” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV pada Kamis, 14 September 2023.
Saiful menjelaskan bahwa ini hanya simulasi untuk melihat bagaimana reaksi publik pada pasangan Anies-Muhaimin setelah dideklarasikan.
Seperti diketahui bahwa pasangan Ganjar Pranowo hingga hari ini belum diputuskan. Namun ada nama potensial yaitu Ridwan Kamil atau RK yang sudah bertemu langsung dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Sementara Prabowo Subianto, salah satu tokoh yang potensial menjadi pasangannya adalah Erick Thohir. Didukung sebagai wakil presiden oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Erick Thohir sudah sejak lama melakukan sosialisasi untuk menjadi calon wakil presiden.
“Tentu saja pasangan Ganjar maupun Prabowo bisa berubah, tapi setidaknya pasangan Anies-Muhaimin kemungkinan relatif stabil,” kata Saiful.
Saiful mengatakan bahwa pihaknya belum pernah membuat simulasi Anies berpasangan dengan Muhaimin. Karena itu tidak bisa dibandingkan apakah sentimen pemilih ketika survei dilakukan itu positif atau negatif pada deklarasi Anies-Muhaimin.***
