• Senin, 22 Desember 2025

Kode Keras Gus Yahya ke PKB: Tidak ada Capres-Cawapres Atas Nama NU

Photo Author
- Senin, 7 Agustus 2023 | 13:47 WIB
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf saat meluncurkan Mars Satu Abad NU. Acara peluncuran ini dilakukan di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, pada Jumat (6/1/2023) siang. (Foto: NU Online/Syifa)
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf saat meluncurkan Mars Satu Abad NU. Acara peluncuran ini dilakukan di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, pada Jumat (6/1/2023) siang. (Foto: NU Online/Syifa)

KONTEKS.CO.ID - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memberi kode keras kepada partai politik yang menyeret NU ke gelanggang politik praktis.

Gus Yahya menegaskan bahwa NU bukanlah alat yang bisa dipermainkan untuk kepentingan politik praktis.

"Nah ini supaya orang politisi ini tidak mempermainkan agama. NU saja kami nggak mau dipermainkan untuk pencalonan begini-begitu, apalagi agama jangan dipermainkan," ujar Yahya di Jakarta, Senin 7 Agustus 2023.

Pernyataan Yahya tersebut menanggapi adanya klaim dari partai politik maupun politisi yang mengaku telah mendapat mandat perjuangan dari PBNU dalam kontestasi politik 2024.

Belum lama ini, adalah PKB yang menyebut mendapat mandat perjuangan dari PBNU.

Gus Yahya mengaku jengkel karena NU selalu dinilai sebagai barang dagangan dalam politik praktis, termasuk klaim-klaim merepresentasikan NU.

"Bahwa tidak ada calon presiden atau calon wapres atas nama NU pokoknya tidak ada," kata dia.

Menurutnya, memang banyak warga nahdliyin yang aktif di partai politik, tetapi bukan serta-merta mewakili NU. Ia meminta agar aktor politik mengandalkan kredibilitasnya untuk meraup suara, bukan karena NU.

"Siapapun calonnya itu atas nama kredibilitas masing-masing enggak ada yang atas nama NU apalagi atas nama Islam pasti tidak ada," katanya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ainurrahman

Tags

Terkini

X