KONTEKS.CO.ID - Tidak hanya Wagub Lampung Chusnunia Chalim, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga memintai keterangan terhadap Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil dan Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Timur Adhy Karyono.

Maulana Akil, Chusnunia Chalim, Adhy Karyono akan diklarifikasi penyidik KPK terkait dengan Laporan Harta Kekayaan Negara (LHKP) mereka. 

Menurut Plt Juru Bicara Bidang Pencegahan KPK Ipi Maryati, surat undangan klarifikasi LHKPN kepada tiga pejabat daerah itu telah dikirim sebelumnya dan mereka yang dipanggil sudah harus hadir di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, pada pukul 09.00 WIB.

Ketiga akan diminta klarifikasi terkait dengan LHKPN yang mereka laporkan, terutama terkiat asal usul harta kekayaan yang mereka miliki.

Berdasarkan LHKPN periodik 2021 yang dilaporkan, kekayaan Chusnunia mencapai Rp13.663.133.913. Dia memiliki tanah dan bangunan senilai Rp6.887.100.000. 

Asetnya itu yang terbesar berupa tanah dan bangunan seluas 1.737 meter persegi dan ada sebagian di Jakarta Selatan. Nilainya mencapai Rp4.562.000.000 dan diklaim atas hasil usanya sendiri.

Chusnunia juga mencatatkan memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp425.000.000. Terdiri dari Honda Accord Sedan Tahun 2010 dan Toyota Alphard Tahun 2014. Dia juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp6.351.033.913. Sementara harta bergerak lain yang dia laporkan adalah surat berharga, dan juga utang.

Kemudian Maulan Aklil telah melaporkan harta kekayaannya ke KPK senilai Rp11.380.412.373. Ini sudah dilaporkan Maulan pada 11 Maret 2022 untuk periodik 2021. 

Sementara Adhy Karyono, ternyata melaporkan LHKPN saat menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Perubahan dan Dinamika Sosial Kementerian Sosial (Kemensos) pada 8 Maret 2022 untuk periodik 2021. Harta yang dia laporkan senilai Rp5.822.222.918.  

Belum ada laporan terbaru harta kekayaan Adhy Karyono sejak menjabat Sekda Jatim. Tak berbeda dengan Chusnunia, belum ditemukan juga laporan harta kekayaan Maulan Aklil untuk periodik 2022.***