• Senin, 22 Desember 2025

Sejarah MotoGP: 10 Momen Penting Balap Motor GP 1977-1984

Photo Author
- Minggu, 4 Desember 2022 | 15:02 WIB
Sejarah MotoGP juga melombakan kelas 80cc. Foto: motogp)
Sejarah MotoGP juga melombakan kelas 80cc. Foto: motogp)

KONTEKS.CO.ID – Sejarah MotoGP serta 10 momen penting dari rangkaian Kejuaraan Dunia Balap Motor GP periode 1977-1984 terdapat dalam artikel ini.

Sejarah MotoGP atau Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix FIM, pertama kali diselenggarakan oleh Federation Internationale de Motocyclisme pada 1949.

Berikut sejarah MotoGP dan 10 momen penting balap motor GP periode 1977-1984. Dorna Sports saat ini menjadi pemegang hak komersial MotoGP. Untuk aturan serta perubahan dalam Kejuaraan Dunia Balap Motor GP, dibuat berdasarkan keputusan empat entitas yang tergabung dalam Komisi Grand Prix.

Selain Dorna Sports, ada juga tim peserta yang diwakili oleh International Road Racing Teams Association (IRTA). Sedangkan tim pabrikan bersatu dalam Motorcycle Sport Manufacturers Association (MSMA). Sementara FIM berperan sebagai pengawas.

Walau Dorna memberikan suara yang menentukan di Kejuaraan Dunia Balap Motor GP, dalam sebuah kasus modifikasi teknis, MSMA dapat secara sepihak memberlakukan atau memveto perubahan dengan suara bulat di antara para anggotanya.

Awalnya, Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix menyelenggarakan lomba untuk berbagai kelas sepeda motor berdasarkan ukuran mesin, dan satu kelas untuk sidecars. Kelas untuk mesin solo adalah 50 cc, 80 cc, 125 cc, 250 cc, 350 cc, 500 cc, dan 750 cc, serta sidecars 350 cc dan 500 cc.

Perlu diketahui bahwa hingga tahun 1950-an dan sebagian besar tahun 1960-an, mesin empat langkah mendominasi perlombaan di semua kelas.

Lantas pada era 1960-an, berdasarkan kemajuan desain dan teknologi, mesin motor dua langkah mulai mengakar pada perlombaan kelas yang lebih kecil.

Kemudian pada 1969, FIM mengutip biaya pengembangan yang tinggi untuk tim non pabrikan.

Pasalnya, aturan yang memungkinkan multiplisitas silinder (artinya piston yang lebih kecil, menghasilkan putaran yang lebih tinggi) dan multiplisitas roda gigi (memberikan power band yang lebih sempit, menghasilkan tingkat penyetelan yang lebih tinggi), telah membawa aturan baru yang membatasi semua kelas menjadi enam gigi dan sebagian besar menjadi dua silinder (empat silinder untuk kelas 350 cc dan 500 cc).

Atas penerapan aturan tersebut, menyebabkan terjadinya pemogokan besar-besaran oleh tim pabrikan Jepang, seperti Honda, Suzuki dan Yamaha yang sebelumnya mereka sangat sukses.

Akibatnya, hasil Kejuaraan Dunia Balap Motor GP untuk beberapa tahun berikutnya dikuasai oleh MV Agusta, sebagai satu-satunya tim pabrikan yang tersisa hingga Yamaha (1973) dan Suzuki (1974) kembali dengan desain mesin motor 2-Tak yang baru.

Pada 1979, Honda, sekembalinya ke balap motor GP, berusaha mengembalikan mesin 4-Tak ke kelas atas dengan NR500, tetapi proyek ini gagal, dan, pada 1983, Honda malah menang di kejuaraan dunia dengan mesin 2-Tak 500cc.

Adapun lomba kelas 50cc yang dimulai pada 1962 bertahan hingga 1983 untuk kemudian diubah menjadi kelas 80cc mulai 1984 dan bertahan hingga 1989.

Seturut balap motor GP 80cc hanya didominasi merek Spanyol dan Italia, kelas tersebut dihentikan pada 1990.

Balap motor GP juga menampilkan kelas 350cc pada 1949-1982, dan juga kelas 750cc pada 1977-1979.

Berikut 10 momen penting dari balap motor GP periode 1977-1984 yang dikutip dari berbagai sumber.***

-
Barry Sheene di GP Motor 1977. (Foto: moto1pro)

1977

Komisi Grand Prix mengubah lomba 750 FIM Prize menjadi kejuaraan dunia untuk mesin 750cc.

Barry Sheene memenangkan gelar juara dunia kelas 500cc.

Grand Prix Inggris berpindah dari Isle of Man ke Sirkuit Silverstone di daratan Inggris.

-
Kenny Roberts di GP Jerman Nurburgring 1978. (Foto: twitter)

1978

Kenny Roberts (Yamaha) memenangkan gelar juara dunia kelas 500cc, menjadi orang Amerika pertama yang melakukannya.

-
Kejuaraan Dunia F750. (Foto: motovue)

1979

Tahun terakhir kelas 750cc dilombakan di kejuaraan dunia balap motor gp.

-
Patrick Pons. (Foto: pinterest)

1980

Patrick Pons (Yamaha 500cc) dan Malcolm White (sidecars) tewas di GP Inggris Silverstone.

-
Marco Lucchinelli. (Foto: pinterest)

1981

Marco Lucchinelli memenangkan gelar juara dunia 500cc dengan Suzuki RG500 Gamma.

-
Franco Uncini 1982. (Foto: motosprint corrieredellosport)

1982

Franco Uncini memenangkan gelar juara dunia kelas 500cc dengan Suzuki RG500 Gamma.

-
Anton Mang -nomor 1- dalam sebuah lomba di Kejuaraan Dunia GP 350cc. (Foto: pinterest)

1982

Tahun terakhir kelas 350cc dilombakan di kejuaraan dunia balap motor gp.

-
Freddie Spencer di GP 500cc 1983. (Foto: pinterest)

1983

Freddie Spencer (Honda) merebut gelar juara dunia kelas 500cc. Spencer dan Kenny Roberts memenangkan semua balapan 500cc untuk musim di antara mereka.

-
Raymond Roche di GP Prancis 1984 bersama tim Honda menggunakan ban Michelin. (Foto: Twitter)

1984

Michelin memperkenalkan ban radial di kejuaraan dunia balap motor gp.

-
Race kelas 80cc di Kejuaraan Dunia Balap Motor GP dengan Stefan Dorflinger -nomor 1- menjuarainya pada 1984. (Foto: motogp)

1984

Lomba kelas 50cc diganti lomba kelas 80cc.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Siap Bangun

Tags

Terkini

X