KONTEKS.CO.ID - Seorang pria bersenjata berusia 22 tahun melepaskan tembakan semi-otomatis AR-15 di dalam sebuah klub malam gay di Colorado Springs, Amerika Serikat, Minggu 20 November 2022.
Tembakan tersebut menewaskan lima orang dan menyebabkan 25 lainnya terluka sebelum pelaku dilumpuhkan seorang pengunjung yang nekat merampas pistol dan memukulkannya ke pelaku. Pelaku kemudian diserahkan ke polisi yang segera tiba di lokasi usai mendapat panggilan darurat dari 911.
Penyelidik masih menentukan motif dan apakah akan menuntutnya sebagai kejahatan rasial, kata Jaksa Wilayah El Paso Michael Allen. Tuduhan terhadap tersangka kemungkinan akan mencakup pembunuhan tingkat pertama, katanya. Polisi mengidentifikasi tersangka pria bersenjata itu sebagai Anderson Lee Aldrich, yang ditahan dan dirawat karena cedera.
Pelaku memiliki riwayat kriminal, pada 2021 ia mengancam ibu kandungnya dengan bom rakitan dan senjata lainnya. Jaksa penuntut tidak mengajukan dakwaan apa pun dan catatan disegel.
Dari 25 orang yang terluka, setidaknya tujuh dalam kondisi kritis, kata pihak berwenang. Beberapa terluka saat mencoba melarikan diri. Demikian dilaporkan Associaterd Press.
Penembakan itu menghidupkan kembali kenangan pembantaian 2016 di klub malam gay Pulse di Orlando, Florida, yang menewaskan 49 orang. Colorado telah mengalami beberapa pembunuhan massal, termasuk di Columbine High School pada 1999, bioskop di pinggiran kota Denver pada 2012, dan di supermarket Boulder tahun lalu.
Itu adalah pembunuhan massal keenam bulan ini dan terjadi dalam setahun ketika negara itu diguncang oleh kematian 21 orang dalam penembakan sekolah di Uvalde, Texas .