KONTEKS.CO.ID - Wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Enggano, Bengkulu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,7. Gempa ini merupakan Megathrust event.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,90° LS ; 100,65° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 186 Km arah Barat Laut, Enggano, Bengkulu, pada kedalaman 15 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono menyampaikan dalam instagramnya. “ Megathrust event Mag. 6,7 tidak disertai anomali muka laut (tdk tsunami) dan guncangan mencapai skala intensitas IV MMI di Enggano dan bbrp tempat di Prov. Bengkulu (blm ada info kerusakan akibat gempa),” katanya pada Jumat malam, 18 November 2022.
Jenis dan Mekanisme Gempabumi:
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault ).
Dampak Gempabumi:
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Enggano dengan skala intensitas IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Muko-muko, daerah Bengkulu Utara, dan daerah Kota Bengkulu dengan skala intensitas III-IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Liwa dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.