Disinggung kenapa mau menuruti perintah pelaku, Aurelia mengungkapkan, karena rekam jejaknya bagus. Ada kakak tingkat yang menjalin kerja sama dengan pelaku.
"Catatannya bagi, tak nermasalah. Selalu apik dan angsuran selalu dibayar sama dia (pelaku). Makanya saya berani," jelasnya.
Dijelaskannya, rata-rata mahasiswa yang dibuatkan akun terlilit pinjaman Rp8 juta-10 juta. Dirinya sendiri terjerat pinjol yang dilakukan oleh Aisyah sebesar Rp 6,5 juta.
"Ada teman saya sampai 29 juta. Rata-rata 8 sampai 10 juta. Total keseluruh anak IPB saya tidak tahu, kalau 321 korban ini sudah didata itu hampir 3 miliar. IPB di sendiri menurut data ada 126 korban. Dari 321 sekian," tuturnya. Untuk meminta perlindungan, para mahasiswa melaporkan kejadian ini ke Polresta Bogor Kota. Pihak kepolisian memberikan SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan).
Terpisah Kepala Satreskrim Polresta Bogor Kota, Dhoni Erwanto mengamini kasus penipuan tersebut. Sekarang polisi sudah menerima laporan dugaan penipuan yang menimpa ratusan mahasiswa/mahasiswi IPB. ***