• Senin, 22 Desember 2025

5 Penyebab Munculnya Sifat Playing Victim

Photo Author
- Jumat, 20 Oktober 2023 | 13:51 WIB
Penyebab munculnya sifat Playing Victim. (freepik)
Penyebab munculnya sifat Playing Victim. (freepik)


KONTEKS.CO.ID - Sifat buruk playing victim ini tentu tidak datang begitu saja. Ada banyak hal yang bisa menjadi latar belakang munculnya sifat ini. Nah berikut adalah beberapa alasan atau penyebab seseorang memiliki sifat playing victim.


Penyebab Munculnya Sifat Playing Victim





narsistik-dan-manipulasi">1. Memiliki gangguan kepribadian narsistik dan manipulasi





Playing victim menjadi orang yang cenderung senang ketika menyalahkan orang lain dan berpura-pura menjadi korban.


Hal tersebut bisa jadi sebagai sebuah tindakan yang juga senang memanipulasi orang lain dengan tujuan mendapat simpati dan perhatian.


Akan tetapi biasanya hal ini juga berkaitan dengan kepribadian narsistik. Gangguan ini membuat seseorang berpikir bahwa dirinya adalah orang yang penting daripada orang lain.





2. Memiliki trauma masa kecil yang mendalam





Penyebab kedua bisa juga karena adanya trauma masa kecil. Mereka yang biasa melimpahkan kesalahan kepada orang lain biasanya memiliki masa lalu yang cukup traumatik.


Jadi ketika ia bertindak sebagai playing victim, artinya ia sedang melakukan pertahanan diri. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh stres masa lalu yang kemudian mengubah struktur kimia dalam otaknya.


Meski begitu, ternyata rasa sakit emosional yang dialaminya juga cukup berpotensi untuk membuatnya menjadi orang yang sulit mengontrol segala sesuatu.





3. Memiliki pengalaman dikecewakan orang lain





Penyebab ketiga playing victim adalah adanya pengkhianatan yang ia terima berkali-kali. Perasaan kecewa atas penghianatan yang terus diterima dari orang lain akan membuat ia sulit untuk mempercayai orang lain.


Maka dari itu ia akan merasa bahwa ia adalah seorang korban, dan kesalahan selalu dilakukan orang lain, bukan dirinya.


Hal tersebut muncul lantaran ia merasa lebih banyak disakiti dan dikecewakan. Maka pada akhirnya ia lebih memilih untuk menyalahkan orang lain dan menjebak mereka atas rasa bersalah tersebut.


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Saiful Rachman

Tags

Terkini

X