Namun pada malam itu seolah semesta menginginkan Putri untuk hadir di pesta tersebut. Seketika itu ada seorang membantu putri untuk tampil cantik dan menawan. Dia juga menyiapkan kuda delman untuk Putri kendarai ke pesta tersebut.
Setibanya Putri di pesta, semua mata tertuju dengan kecantikan Putri seolah terpesona dengan kedatangannya. Termasuk sang Pangeran yang menghampirinya dan mengajaknya berdansa.
Tak terasa waktu telah pukul 12.00 malam dan Putri harus kembali pulang. Putri pun pergi dengan terburu- buru hingga meninggalkan sepatu kaca miliknya di tangga teras rumah Pangeran.
Beberapa hari berlalu, Pangeran terus mencari siapa pemilik sepatu itu. Bahkan, Pangeran memerintah prajuritnya untuk mengadakan sayembara siapa pemilik sepatu kaca tersebut.
Kabar sayembara itu terdengar oleh ibu dan saudara tiri Putri. Mereka bersiap untuk mencoba sepatu tersebut namun tidak cocok.
Lalu putri keluar dan Pangeran menyuruhnya untuk mencoba sepatu tersebut, dan tentu saja sepatu itu cocok di kaki putri karena memang putri pemiliknya.
Lalu putri mengambil satu sisi sepatu lagi yang ia simpan, sang Pangeran pun terkejut dan langsung melamar putri. Sedangkan saudara dan ibu tirinya kini kecewa dan kesal.
Akhirnya hiduplah bahagia Putri dan Pangeran dalam sebuah istana yang megah.