KONTEKS.CO.ID - Subvarian Omicron XBB menjadi mutasi virus Corona terbaru yang bikin deg-degan dunia. Kemunculannya menimbulkan pertanyaan, kenapa selalu muncul varian baru dari COVID-19?
Menurut John Segreti, MD, spesialis penyakit menular dan Direktur Medis Pengendalian dan Pencegahan Infeksi di Rush University Medical Center, jawabannya sederhana. " "Itulah yang dilakukan virus," ucap Segreti dikutip rush.edu, Senin, 24 Oktober 2022.
Segreti menjelaskan, setiap kali jenis virus menginfeksi seseorang, kesalahan dapat terjadi ketika virus bereplikasi. Ini bisa mengubah kode genetik si virus.
Kode ini berisi instruksi yang dibutuhkan virus untuk bereproduksi. Beberapa kesalahan dalam kode genetik membuat virus tidak mungkin bereplikasi, sehingga tidak dapat berkembang.
"Tapi kesalahan lain bisa membuat virus lebih siap untuk bertahan," katanya. Ini mengarah pada varian seperti varian Delta SARS-CoV-2, yang sempat bertanggung jawab atas sebagian besar kasus COVID-19 di dunia.
Varian terbaru bernama Omicron, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan kini hadir ke seluruh dunia, menjadi bukti bahwa virus selalu berubah. Begitu pun dengan COVID XBB.
Dan semakin banyak orang yang terinfeksi virus Corona, semakin banyak pula replikasi yang bisa terjadi. Ini menciptakan potensi lebih banyak mutasi yang mengarah pada varian virus baru.