KONTEKS.CO.ID – Meninggalnya 125 suporter sepak bola di Stadion Kanjuruhan , Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 menyisakan duka bagi masyarakat Indonesia. Salah seorang penonton yang selamat dalam olahraga ‘maut’ ini menceritakan saat dirinya berada ditengah tengah kerusuhan yang membawa petaka tersebut dalam laga Arema vs Persebaya.
Rezki Wahyu dalam cuitan di akunnya bercerita dirinya masuk stadion saat para pemain sedang dalam posisi pemanasan dan saat itu pertandingan berjalan aman dan tertib. Hingga kick off pukul 20.00 semua berjalan lancar.
Babak pertama pun selesai, dan saat jeda istirahat, ada sekitar dua atau tiga kali kericuhan kecil di tribun 12 dan 13, namun berhasil diatasi oleh langkah persuasif petugas kepolisian.
Namun saat babak ke-2 berlanjut dan tim Persebaya berhasil mencetak gol nya yang ketiga dan Arema FC semakin intens menyerang, tak ada gol yang berhasil diciptakan.
Saat menceritakan kronologi tersebut, Wahyu terlihat emosional, ia menceritakan itulah awal petaka bermula.
Setelah peluit di bunyikan, para pemain arema tertunduk lesu dan kecewa. Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter. Dan disisi lain, ada seorang suporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa.
Suporter tersebut terlihat melakukan percakapan dan lalu ada beberapa orang pendukung yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema FC. John Alfarizie saat itu terlihat mencoba memberi pengertian kepada beberapa penonton yang masuk lapangan.