KONTEKS.CO.ID - Tingkat pencemaran atau kualitas udara di DKI Jakarta kerap menjadi nomor satu terburuk di dunia.
Sejumlah faktor mempengaruhi peningkatan particulate matter (PM) 2.5 yang mencapai 14,6 kali lipat di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dengan demikian, kualitas udara di Jakarta masuk kategori tidak sehat atau buruk.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan, Jakarta Timur merupakan daerah dengan tingkat pencemaran udara paling tinggi.
Menurut Asep, tingginya pencemaran di Jakarta Timur terjadi karena daerah tersebut adalah kawasan industri.
"Memang timur itu kan daerah industri, selain utara, jadi wilayah industri kita paling banyak di timur selain di utara, di utara ada pelabuhan tapi kalau industrinya memang ada di timur," ungkap Asep, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 19 September 2022.
"Sehingga kualitas udara di timur pada saat ini pencemarannya relatif lebih tinggi dengan kota lain di Jakarta," imbuhnya.