“Agar masalah pangan ini dapat tertangani, Presiden sampaikan di G7 bahwa situasi perang seperti ini yang paling terdampak adalah negara berkembang. Dan presiden di G7 sampaikan bahwa kalau isu pupuk tidak bisa diselesaikan maka yang akan terjadi adalah dampak krisisnya bukan di gandum, sekarang kan gandum, tetapi kemungkinan next adalah ke beras,” jelasnya.
Dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Ukraina, Jokowi juga memaparkan data-data ancaman krisis akibat perang kedua negara.
“Data yang dipakai Bapak Presiden adalah data dari laporan kedua global crisis response grup dari Sekjen PBB dimana Pak Presiden jadi anggotanya,” katanya.
Selain itu Menteri Retno menjelaskan upaya diplomasi tidak bisa selesai hanya dalam satu kali pertemuan. Perlu dilakukan tinjak lanjut usai pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Presiden Rusia serta Ukraina.
“Kunjungan ini adalah pembuka jalan di balik itu banyak sekali hal hal yang memang kita lakukan. Sehingga kepentingan dunia agar perang dapat segera selesai dan dampak dari perang ini dapat juga diatasi terutama adalah kepentingan negara negara berkembang. Kalau diizinkan Ukraina Rusia saya ingin stop di situ,” katanya. (E Permadi)