• Senin, 22 Desember 2025

Keputusan Anies Gabung Ormas Gerakan Rakyat Dinilai Terkait Menguatnya Wacana Koalisi Permanen

Photo Author
- Jumat, 19 Desember 2025 | 15:11 WIB
Anies Baswedan saat berpidato dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Gerakan Rakyat di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Minggu 13 Juli 2025.
Anies Baswedan saat berpidato dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Gerakan Rakyat di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Minggu 13 Juli 2025.

KONTEKS.CO.ID – Pengamat politik Arifki Chaniago menilai langkah Anies Baswedan gabung Ormas Gerakan Rakyat berkaitan erat dengan sinyal menguatnya wacana koalisi permanen.

Arifki di Jakarta, Jumat, 19 Desember 2025, menyampaikan, jika skema tersebut berjalan, ruang bagi tokoh di luar koalisi akan semakin sempit dan berpotensi membuat Anies kembali “puasa politik” di Pilpres 2029.

“Koalisi permanen adalah alarm bagi figur non-elite parpol. Jika Anies tidak bergerak sekarang, ia bisa kembali berada di luar gelanggang bukan karena kalah suara, tapi karena tidak punya kendaraan,” ujarnya.

Baca Juga: DKI Siap Gaspol! 14 Panggung Hiburan Meriahkan Malam Tahun Baru 2026 di Sudirman Thamrin

Arifki menambahkan, bergerak lebih awal menjadi keharusan bagi Anies jika ingin tetap relevan dalam peta politik nasional.

Namun demikian, Direktur Eksekutif Aljabar Strategic ini mengingatkan, ormas bukan pengganti partai dalam sistem pemilu.

Baca Juga: Anies Gabung Ormas Gerakan Rakyat, Pengamat: Curi Start Pilpres 2029 dan Bangun Daya Tawar

Menurutnya, tanpa arah yang jelas, ormas hanya akan menjadi simbol politik tanpa daya tembus elektoral.

“Ini langkah awal yang rasional. Tapi efektivitasnya ditentukan oleh apakah ormas ini benar-benar menjadi alat tawar politik, atau berhenti sebagai ruang konsolidasi loyalis semata,” katanya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X