KONTEKS.CO.ID – Pengamat politik Arifki Chaniago menilai langkah Anies Baswedan gabung Ormas Gerakan Rakyat berkaitan erat dengan sinyal menguatnya wacana koalisi permanen.
Arifki di Jakarta, Jumat, 19 Desember 2025, menyampaikan, jika skema tersebut berjalan, ruang bagi tokoh di luar koalisi akan semakin sempit dan berpotensi membuat Anies kembali “puasa politik” di Pilpres 2029.
“Koalisi permanen adalah alarm bagi figur non-elite parpol. Jika Anies tidak bergerak sekarang, ia bisa kembali berada di luar gelanggang bukan karena kalah suara, tapi karena tidak punya kendaraan,” ujarnya.
Baca Juga: DKI Siap Gaspol! 14 Panggung Hiburan Meriahkan Malam Tahun Baru 2026 di Sudirman Thamrin
Arifki menambahkan, bergerak lebih awal menjadi keharusan bagi Anies jika ingin tetap relevan dalam peta politik nasional.
Namun demikian, Direktur Eksekutif Aljabar Strategic ini mengingatkan, ormas bukan pengganti partai dalam sistem pemilu.
Baca Juga: Anies Gabung Ormas Gerakan Rakyat, Pengamat: Curi Start Pilpres 2029 dan Bangun Daya Tawar
Menurutnya, tanpa arah yang jelas, ormas hanya akan menjadi simbol politik tanpa daya tembus elektoral.
“Ini langkah awal yang rasional. Tapi efektivitasnya ditentukan oleh apakah ormas ini benar-benar menjadi alat tawar politik, atau berhenti sebagai ruang konsolidasi loyalis semata,” katanya.***
Artikel Terkait
Pesan Menyentuh Anies Baswedan untuk Presiden Prabowo yang Hari Ini Genap Berusia 74 Tahun
Elektabilitas Purbaya Meroket, Salip KDM, Bahlil, Gibran hingga Anies: Tempel Prabowo!
Elektabilitas KDM Bertengger di Posisi Dua Sisihkan Anies hingga Gibran, Purbaya Mulai Menyala
Anies Baswedan: Sudah Waktunya Bencana di Sumatra Ditetapkan Jadi Bencana Nasional, Belum Terlambat
Anies Gabung Ormas Gerakan Rakyat, Pengamat: Curi Start Pilpres 2029 dan Bangun Daya Tawar