• Senin, 22 Desember 2025

Dijuluki Warganet Menteri Etanol, Bahlil Lahadalia: Epen Kah?

Photo Author
- Selasa, 9 Desember 2025 | 12:27 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bereaksi usai dapat julukan 'menteri etanol oleh warganet. (Instagram/bahlilahadalia)
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bereaksi usai dapat julukan 'menteri etanol oleh warganet. (Instagram/bahlilahadalia)

KONTEKS.CO.ID - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia bereaksi usai mendapat julukan 'menteri etanol' oleh warganet.

Julukan tersebut muncul lantaran wacana penerapan etanol 10 persen pada bahan bakar minyak (BBM) atau E10.

Menurut dugaan Bahlil, julukan 'menteri etanol muncul karena dua faktor. Pertama, minimnya edukasi terkait E10 di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Pesepeda yang Tewas Tabrak Bus Transjakarta di Jakpus Ternyata VP Sekretaris SKK Migas Hudi Dananjoyo Suryodipuro  

Kedua, kata dia, adanya polemik E10 dimanfaatkan importir untuk kepentingan tertentu.

"Pertama adalah, saudara-saudara saya mungkin penjelasannya yang kita (sampaikan) belum mereka (terima) secara utuh," ujar Bahlil dalam acara Bisnis Indonesia Group Conference 2025 di Raffles Hotel, Jakarta Selatan, pada Senin, 8 Desember 2025.

"Yang kedua ya importir. Tulis besar-besar saja, nggak apa-apa. Ya importir, ini barang sudah nyaman kok. Kata mereka, 'apa maunya Bahlil ini? Solar sudah nggak boleh impor, avtur nggak boleh impor, ini bensin pun mau dikurangi impornya.' Terserah kau lah. Emang negara ini kau mau atur," imbuhnya.

Menurut Bahli, Presiden Prabowo telah meminta uang negara tak terus mengalir ke luar negeri. Hal itu kemudian memunculkan wacana penerapan E10.

"Ini yang dimaksudkan oleh Pak Presiden Prabowo. Jangan bocor terus uang kita keluar (negeri). Apalagi kita punya manfaatkan dalam negeri ini gitu loh. Saya juga Kemana-mana dibilang saya 'Mister Menteri Etanol'. Epen kah?" tuturnya.

Baca Juga: Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra Masih Bertambah, Ini Data Terbaru BNPB

Bahlil mengaku, di media sosial banyak pihak yang menyerangnya terkait etanol tersebut.

Namun dia mengaku bergeming dan tidak terpengaruh dengan tekanan tersebut.

"Awal-awal mereka kan hajar saya di sosmed tentang apa yang disebut dengan etanol, sungguh mati saya. Kacau betul menyangkut etanol," ujarnya.

Menurut Ketua Umum Partai Golkar itu, mandatori etanol telah diterapkan di berbagai negara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X