KONTEKS.CO.ID - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menegaskan komitmen pemerintahannya untuk membangun Indonesia yang mandiri dan berdaulat.
Dalam pidatonya di acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Prabowo menekankan bahwa bangsa Indonesia tidak boleh menggantungkan nasibnya pada belas kasih negara lain.
Pemerintah Kabinet Merah Putih, menurutnya, memiliki tekad kuat untuk menjalankan kebijakan yang berpihak pada rakyat dan berlandaskan akal sehat.
"Kebijakan-kebijakan yang menggunakan akal sehat. Kebijakan-kebijakan yang pro-rakyat," ujar Prabowo, Jumat 28 November 2025.
Baca Juga: Awan Mendung Masih Selimuti Jabodetabek, BMKG Prediksi Hujan Lokal Turun Siang Ini
Prabowo menggarisbawahi bahwa setiap kebijakan harus dilaksanakan dengan penuh ketenangan dan kepercayaan diri.
Tujuannya jelas, yaitu untuk mewujudkan kemandirian bangsa di segala sektor. "Dengan tekad untuk berdiri di atas kaki kita sendiri (berdikari)," tambahnya dengan tegas.
Mantan Menteri Pertahanan ini mengingatkan bahwa masa depan dan keselamatan bangsa Indonesia berada di tangan rakyatnya sendiri. Ketergantungan pada pihak asing dinilai sebagai kerentanan yang harus segera dihilangkan.
"Kita tidak mau tergantung dengan negara mana pun di dunia. Kita tidak boleh tergantung dan kita, demi keselamatan masa depan bangsa kita, kita harus percaya kepada kekuatan kita sendiri," tutur Prabowo.
Baca Juga: Inara Rusli vs Insanul Fahmi: Nikah Siri, Dicurhati Istri Sah, Akhirnya Mundur
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menyinggung sejumlah program ekonomi yang sedang dan akan dijalankan oleh kementerian serta lembaga terkait.
Ia meminta jajarannya untuk tidak hanya berteori, tetapi fokus pada pencarian solusi konkret yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Prabowo mengingatkan bahwa rakyat kecil tidak memiliki kemewahan waktu untuk menunggu hasil kebijakan yang lambat.
"Sekarang adalah how to solve the problem. How to bring solution as fast as possible to the people," jelasnya.
Artikel Terkait
Alhamdulillah! Prabowo Siap Tampung Anak Palestina di Indonesia: 58 UIN dan Pesantren Disiapkan untuk Pendidikan
Ray Rangkuti Sebut 'Serangan' Menhan soal Bandara IMIP Sarat Manuver Politik: Sinyal Retaknya Hubungan Prabowo–Jokowi
Prabowo Ultimatum Bea Cukai: Diberi Waktu 1 Tahun, Terancam Dibekukan dan 16 Ribu Pegawai Dirumahkan
Otto Hasibuan Jelaskan Alasan Prabowo Beri Ampunan Ketiga Kasus Korupsi: Bukan Intervensi!
Belum Lama Dilantik, Bos BRIN Sudah Berani Minta Bandara Antariksa ke Prabowo