• Senin, 22 Desember 2025

Protestan dan Katolik Rayakan Natal Sendiri-Sendiri, Menag: Kenapa Nggak Disatukan Jadi Satu Kesatuan?

Photo Author
- Kamis, 27 November 2025 | 07:30 WIB
Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar (Foto: dok. Kemenag)
Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar (Foto: dok. Kemenag)

Dirjen Bimas Kristen, Jeane Marie Tulung, menyebut format ibadah ini sebagai simbol persatuan iman dalam konteks kerukunan nasional.

“Ibadah bersama Kristen dan Katolik ini menggambarkan semangat persaudaraan yang mengatasi batas denominasi. Kita ingin menunjukkan bahwa perbedaan tradisi bukanlah jarak, melainkan kekayaan iman yang dapat dirayakan bersama,” ujarnya.

Dirjen Bimas Katolik, Suparman, menambahkan bahwa Natal Kemenag merupakan bentuk penghormatan negara terhadap hak ibadah pegawai dan umat Kristiani yang berada dalam lingkungan kementerian.

“Kemenag memiliki pegawai Kristen dan Katolik dari pusat sampai daerah. Mereka berhak merayakan ibadah agamanya bersama keluarga dan komunitasnya,” jelasnya.

Dihadiri Pimpinan Aras Gereja Nasional

Puncak perayaan dijadwalkan dihadiri pimpinan lembaga gereja nasional, seperti: PGI, KWI, PGPI, PGLII, Gereja Bala Keselamatan, Gereja Advent, Persekutuan Baptis Indonesia, Gereja Ortodoks Indonesia dan Persekutuan Gereja Tionghoa Indonesia.

Kehadiran mereka menjadi penegas dukungan terhadap persaudaraan lintas gereja dan kontribusi dalam penguatan kerukunan nasional.

Baca Juga: 5 Destinasi Liburan Keluarga Lagi Hits di Jabodetabek, Cocok Buat Rayakan Natal dan Tahun Baru 2026 Antiboring!

Rangkaian Safari Natal: Dari Jakarta hingga Papua Barat Daya

Rangkaian perayaan Natal Kemenag 2025 telah berlangsung sejak 23 November 2025, dimulai dengan launching dan Jalan Sehat Lintas Agama di Jakarta.

Safari kemudian dilanjutkan ke Surabaya, Manado, Sorong, dan Bandung, mencakup: seminar dan refleksi Natal, ibadat dan aksi sosial, launching buku Ekoteologi, peluncuran Kurikulum Cinta untuk sekolah teologi Kristen, agenda lintas iman bertema kasih, damai, dan kepedulian lingkungan.

Pada puncak acara, sejumlah paduan suara gereja, refleksi Natal, sambutan tokoh agama, serta pesan kerukunan dari Menteri Agama akan turut mewarnai perayaan.

Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al-Asyhar, menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan dirancang sebagai bentuk kehadiran negara bagi seluruh umat.

“Kemenag harap, momen Natal bisa jadi ruang perjumpaan umat Kristiani dan masyarakat lintas iman untuk merawat harmoni dan memperkuat kerukunan bangsa dengan tetap saling menghargai keyakinan dan ibadah masing-masing,” ucap Thobib.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X