Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli Kementerian Koperasi, Rulli Nuryanto, menyatakan bahwa PRABU Expo bukan sekadar ajang promosi, melainkan simbol kebangkitan ekonomi rakyat berbasis kolaborasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Senada disampaikan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko yang menegaskan pentingnya riset terapan bagi UMKM.
“Dengan teknologi, komoditas sederhana bisa dibawa ke pasar baru. Misalnya riset mangga harum manis yang diolah agar bisa diekspor, atau mesin ekstraksi yang mengubah komoditas menjadi bentuk bubuk atau cair sehingga lebih efisien dari sisi logistik,” ujarnya.
Baca Juga: Indonesia Peringkat Enam Dunia Industri Alas Kaki, Ini Pasar Terbesarnya
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, menambahkan bahwa penguatan UMKM harus dilakukan melalui peningkatan kapasitas, perluasan akses pasar, digitalisasi sistem pembayaran, serta percepatan onboarding digital.
Dalam rangkaian acara tersebut, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian UMKM, Bank Indonesia, dan BRIN mengenai sinergi pengembangan UMKM, khususnya dalam pembiayaan, riset, dan inovasi produksi.***
Artikel Terkait
Telkom Dukung UMKM Binaan Tembus Pasar Global Lewat Trade Expo Indonesia 2025
Wamen UMKM Tekankan Pentingnya Penguatan Permodalan UMKM untuk Naik Kelas
IFG Synergy Day 2025: UMKM Binaan Tembus Pasar, Transaksi Rp50 Juta, Bukti Sinergi Beri Dampak Ekonomi
Cak Imin Bocorin Rencana Pemerintah Bikin Aturan Jegal Dominasi Peritel Modern Terhadap UMKM
Thrifting Dilarang, Prabowo Fasilitasi Pedagang Baju Bekas Agar Jual Produk UMKM Lokal Berkualitas dan Murah