KONTEKS.CO.ID – Proyek panas bumi kian mendapat perhatian sebagai salah satu solusi energi terbarukan yang mampu menyediakan listrik secara berkelanjutan.
Energi ini memanfaatkan panas alami dari dalam perut bumi untuk menghasilkan listrik dengan emisi karbon yang rendah.
Menurut Badan Energi Internasional (IEA), panas bumi termasuk sumber energi “baseload” karena mampu beroperasi 24 jam sehari tanpa bergantung pada kondisi cuaca.
Baca Juga: Spesifikasi Lengkap Chery iCar V23: SUV Listrik Retro dan Stylish
Teknologi ini bekerja dengan cara mengebor sumur produksi dan reinjeksi untuk mengambil serta mengembalikan air panas atau uap ke dalam reservoir bumi.
Uap panas tersebut digunakan untuk menggerakkan turbin yang terhubung dengan generator listrik.
Ada tiga jenis pembangkit panas bumi yang umum digunakan, yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle.
Sistem ini terbukti stabil dan ramah lingkungan, karena emisi gas rumah kacanya jauh lebih rendah dibandingkan pembangkit berbahan bakar fosil.
Indonesia sendiri menjadi salah satu negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia, berkat posisinya di jalur cincin api Pasifik.
Potensi ini telah dimanfaatkan melalui berbagai proyek, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Kamojang, Sarulla, dan Muara Laboh.
Baca Juga: Perluasan Proyek Panas Bumi 80 MW di Muara Laboh Dimulai, Serap Ribuan Tenaga Kerja Lokal
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat kapasitas terpasang panas bumi Indonesia mencapai lebih dari 2.300 MW pada 2025, dengan target peningkatan hingga 6.000 MW pada 2030.
Meski demikian, pengembangan proyek panas bumi masih menghadapi tantangan besar, seperti biaya eksplorasi yang tinggi, perizinan yang rumit, dan risiko geologi.
Artikel Terkait
Ribuan Warga Lereng Gunung Pangrango Demo Tolak Proyek Panas Bumi
Proyek Panas Bumi Bikin Warga Desa Wapsalit Ketakutan Hingga Mengungsi ke Hutan
Pemerintah Dorong Percepatan Proyek Listrik Panas Bumi di Maluku, Lokasinya Pulau Buru dan Tulehu
Pertamina Dapat Izin Pengeboran Eksplorasi Panas Bumi Gunung Tiga Lampung
Simpanan Harta Karun 90 Persen Belum Tergarap, Prabowo Perintahkan Bahlil Babat Aturan Panas Bumi